Inisiatif Environmental, Social and Governance (ESG) yang dilakukan oleh perusahaan telah diakui secara luas melalui berbagai penghargaan dan pengakuan baik di tingkat nasional maupun global. Inisiatif yang dijalankan oleh PKT ini selaras dengan hadirnya ajang penghargaan Transparansi Emisi Korporasi 2023 atas upaya perusahaan dalam mengurangi emisi karbon dalam setiap proses lini bisnis perusahaan.
Dalam ajang yang diselenggarakan oleh B-Universe yang bekerja sama dengan Bumi Global Karbon Foundation (BGK Foundation), PKT berhasil menyabet dua penghargaan Transparansi Penurunan Emisi Korporasi Kategori Green Elite serta penghargaan Transparansi Perhitungan Emisi Korporasi Kategori Platinum Plus.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menyambut positif apresiasi yang diberikan kepada PKT ini dengan senantiasa terus berkomitmen untuk melaksanakan berbagai program penurunan emisi yang berkelanjutan demi mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
"Bagi PKT, ESG bukan sekadar kepatuhan melainkan cara hidup. Kami memulai perencanaan dengan orientasi ESG dan mengukur hasil kinerja kami juga dengan ESG. PKT sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, juga berkomitmen menjadi pioneer dalam transformasi hijau industri petrokimia," ungkap Rahmad dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 28 Juni 2023.
Menurutnya, raihan penghargaan ini merupakan bukti nyata dedikasi seluruh insan PKT yang senantiasa berkomitmen bersama perusahaan dalam menggali inovasi dan teknologi untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan di lingkup PKT.
"Dari semua hal yang kami lakukan itu, alhamdulillah, ternyata penerapan ESG itu berdampak lurus dengan kinerja finansial di PKT dengan capaian laba bersih sebesar Rp14,59 triliun 2022 lalu," papar dia.
Baca juga: IMF-Bank Dunia di Bawah Tekanan untuk Tingkatkan Pembiayaan Hadapi Perubahan Iklim |
Jalankan serangkaian program tekan emisi karbon
Saat ini, PKT menjalankan serangkaian program untuk menekan emisi karbon melalui penerapan ESG secara komprehensif yang telah direalisasikan melalui berbagai program yang di antaranya adalah pengembangan green ammonia, pembangunan pabrik soda ash, community forest, dan pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan.
Konsistensi dari penerapan ESG yang komprehensif ini juga telah terbukti dengan keberhasilan PKT dalam menduduki peringkat pertama dunia pada kategori Agrochemical berdasarkan standar ESG Risk Rating dari Sustainalytics. Beberapa usaha penurunan emisi karbon pun sudah diterapkan di PKT, seperti penggunaan PLTS, dan peralihan operasional dari konvensional ke motor dan mobil listrik.
"Ke depannya PKT juga akan berfokus pada pengembangan inovasi dan teknologi untuk mengeksplorasi penggunaan energi yang terbarukan, termasuk green ammonia," sebut Rahmad.
Adapun inovasi yang dikembangkan oleh PKT ini juga bertujuan mendukung target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon yang capaian komitmennya tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 31,89 persen di 2030 serta target lainnya, yaitu Net Zero Emission di 2060.
"PKT sendiri pun berkomitmen untuk berkontribusi pada lingkungan hidup dalam upaya dekarbonisasi dengan mencapai target penurunan emisi sebanyak 32 persen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News