Sampah, menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang kian memprihatinkan, telah menjadi fokus banyak pihak untuk ditangani.
Pandawara Group, sebuah komunitas kreator konten di bidang lingkungan yang menginspirasi banyak orang, menyoroti hal itu.
Beranggotakan lima orang, Rafli, salah satu anggota Pandawara Group membagikan video TikTok sangat membantu mereka menginspirasi masyarakat Indonesia. Mereka mengunggah video beberapa aksi membersihkan sampah di selokan dan bahkan sungai.
"Niatnya membantu warga, terus kita up video kita untuk menyampaikan di daerah itu ada masalah lingkungan, penumpukan sampah. Kita ingin kondisi ini tersampaikan ke wali kota. Eh ternyata ramai," kata dia saat berbincang secara daring yang diselenggarakan TikTok Indonesia, Jumat, 19 April 2024.
Dedikasi dan konsistensi mereka dalam membersihkan sampah tidak berhenti di situ. Menjadi sorotan, bahkan mereka menginspirasi konten kreator di Asia Tenggara.
Rafli mengatakan Pandawara Group telah menggandeng konten kreator Vietnam, dan Malaysia untuk mengkampanyekan lingkungan melalui program kontribusi kreator. Mereka melakukan bersih-bersih sampah di dua negara tersebut.
"Tidak sekadar kolaborasi dengan kreator saja, tetapi juga memberikan impact kepada lingkungan. Nah, kebetulan Sai Gon Xanh dan LKP Empire di Malaysia (yang berkolaborasi)," ujar dia.
Karena mendapatkan sambutan yang positif, Rafli menambahkan dia berencana memperluas program ke negara ASEAN lainnya.
Mengedukasi ekonomi sirkular
Lebih lanjut Rafli bercerita, atas unggahan di TikTok, komunitasnya semakin terkenal dan berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman berharga dengan mengikuti program edukasi mengenai ekonomi sirkular di Denmark.Mengacu laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ekonomi sirkular adalah sebuah sistem atau model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin. Sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear.
"Di Denmark itu kita belajar ekonomi sirkular. Sampah diolah lagi untuk memutar roda ekonomi. Salah satunya dijadikan bahan bakar pengganti batu bara untuk pembangkit," ujar dia.
Terinspirasi dari apa yang mereka pelajari di Denmark, Pandawara Group bertekad untuk membawa perubahan positif bagi lingkungan di Indonesia.
Mereka berencana untuk mengimplementasikan Material Recovery Facility atau fasilitas pemulihan bahan limbah padat non B3, melalui proses pemisahan, komposting, atau daur ulang.
Rekannya, lanjut Rafli, tengah belajar mengembangkan metode MRF tersebut. Direncanakan MRF akan selesai akhir tahun ini dan pilot project akan dilakukan di Bandung.
"MRF itu bisa menjadi salah satu cara adaptasi dari Denmark di Indonesia. Membuat sampah yang bisa di-recycle," ujar dia.
"Kita akan mulai skala kecil dulu, kita akan mengelola 10 ton per hari," sebt dia.
Kisah Pandawara Group membuktikan aksi kecil dan konsisten dapat membawa perubahan besar. Mereka tidak hanya membersihkan sampah, tetapi juga membuka jalan bagi terciptanya solusi inovatif untuk permasalahan sampah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News