Chairman & Founder Indonesia Water Institute (IWI) Firdaus Ali. Foto: Medcom.id.
Chairman & Founder Indonesia Water Institute (IWI) Firdaus Ali. Foto: Medcom.id.

Merangkul Generasi Muda Memahami Isu Krisis Air

Ade Hapsari Lestarini • 23 Maret 2021 06:46
Jakarta: Saat isu krisis air mengemuka, kebutuhan air bersih dalam memutus rantai penyebaran covid-19 semakin meningkat. Generasi muda pun dirangkul untuk peka terhadap permasalahan krisis air ini.
 
Chairman & Founder Indonesia Water Institute (IWI) Firdaus Ali mengajak generasi muda untuk melihat masalah lingkungan perkotaan yang saat ini tengah dihadapi oleh dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya.
 
"Seperti bencana alam, kelangkaan air baku, pencemaran air, ektraksi air tanah berlebihan, serta dampak pemanasan global," ujar dia, dalam webinar World Water Day, Senin, 22 Maret 2021.

Dia menuturkan, bertepatan dengan Hari Air Dunia 2021, generasi muda diajak untuk bersama-sama melihat kondisi nyata terpuruknya daya lingkungan saat ini, mulai dari DKI Jakarta yang dapat dijadikan pembelajaran bagi kota-kota lain di Indonesia.
 
"Karena kondisi dan tantangan tata kelola air yang dihadapi di Ibu Kota dan beberapa kota-kota besar di Indonesia merupakan isu yang sangat krusial, terutama ketika berbicara dalam menyiapkan masa depan," jelasnya.
 
Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, populasi Indonesia saat ini 270,2 juta jiwa. Dengan komposisi tersebut dibagi 25,87 persen adalah berasal dari usia milenial (24-39 tahun) dan 27,94 persen adalah dari generasi Z (8-23 tahun).
 
"Generasi inilah yang nantinya akan menghadapi tantangan peradaban, terutama terkait dengan ketersedian air, dan masalah-masalah lingkungan lainnya yang akan terus bermunculan," tambahnya.
 
Selain itu generasi muda dibawa lebih jauh dalam memahami isu krisis air, baik di DKI Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan dengan memaparkan kondisi rawan air Jakarta. Berdasarkan hasil kajian IWI yang menyatakan bahwa lebih dari 50 persen wilayah Jakarta mengalami kesulitan air.
 
Pemahaman tersebut diperkuat dengan hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air bersih dan analisis ketersediaan air DKI Jakarta hingga 2030, yang menyatakan bahwa DKI Jakarta mengalami defisit air.
 
Dia menjelaskan, melihat urgensi dari isu krisis air bersih, disampaikan juga beberapa poin penyelesain yang dapat dilakukan, di antaranya dengan pengendalian eksploitasi air tanah, pengamanan dan penambahan suplai air baku, pengembangan infrastruktur sistem penyediaan air bersih, dan langkah yang sangat penting yang harus segera dilakukan adalah dengan membangun kesadaran masyarakat.
 
"Generasi muda merupakan kunci dalam melakukan perubahan mulai dari hal-hal kecil dan sederhana untuk ikut berkontribusi dalam menghadapi krisis air," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan