Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay (tengah). Foto: dok AstraZeneca.
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay (tengah). Foto: dok AstraZeneca.

Begini Cara AstraZeneca Indonesia Restorasi Keanekaragaman Hayati di ISF 2024

Ade Hapsari Lestarini • 11 September 2024 11:47
Jakarta: AstraZeneca Indonesia, sebagai sustainability knowledge partner dari industri farmasi, menyoroti kebutuhan mendesak bagi seluruh pemangku kepentingan untuk secara aktif berkontribusi dalam melindungi lingkungan dan keanekaragaman hayati.
 
AstraZeneca Indonesia menyampaikan hal tersebut dalam Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 di sesi bertemakan "Championing environmental protection and biodiversity restoration for healthy people, society and the planet".
 
"Kesehatan adalah fondasi bersama yang memungkinkan masyarakat untuk berkembang dan perekonomian untuk tumbuh pesat. Di AstraZeneca, kami menyadari, mengambil tindakan untuk mendorong keberlanjutan adalah hal yang mendasar - untuk membangun masa depan yang sehat bagi manusia, masyarakat, dan bumi. Kami juga percaya kolaborasi adalah kunci utama karena kita tidak dapat menyelesaikan masalah perubahan iklim sendirian," ujar Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay, dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 September 2024.

Menurut dia, melalui program unggulan globalnya, AZ Forest, pihaknya telah menanam lebih dari 7,5 juta pohon di lahan seluas 19 ribu hektare (ha) dan lebih dari 21 ribu keluarga petani serta kesempatan peningkatan keterampilan yang diberikan, yang berdampak pada 71 ribu petani.
 
"Bulan lalu kami baru saja menandatangani perpanjangan nota kesepahaman dengan Kemenko Marves untuk memperluas komitmen kami untuk menanam hingga 20 juta pohon di sekitar Sungai Citarum," tambah Esra.
 
Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti menambahkan, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.
 
"Keterlibatan sektor swasta menggarisbawahi dedikasi kuat bangsa kita terhadap keberlanjutan. Kami berterima kasih kepada AstraZeneca atas kolaborasi strategis dan aksi nyata yang menghasilkan hasil yang terukur dan berdampak signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat setempat, serta berkontribusi pada upaya aksi iklim global," ungkap Nani.
 
 
Baca juga: Indonesia Sustainability Forum 2023 Hasilkan Inisiasi dari Kemenko Marves, Kemenkes dan AstraZeneca
 

Memperkuat kolaborasi pentahelix


Pada kesempatan ini, pihaknya juga ingin mendorong semua pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kolaborasi pentahelix, antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, masyarakat, dan media, untuk memastikan keberlanjutan dapat dicapai secara komprehensif. Hanya dengan sinergi yang kuat semua upaya akan berjalan dengan baik dan membawa manfaat jangka panjang.
 
Sebagai tindak lanjut dari Penandatanganan MoU dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tentang Reboisasi dan Revitalisasi Lahan Kritis di Indonesia, AstraZeneca menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tentang Revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Melalui Penyediaan Bibit Pohon dan Penyusunan Studi Kelayakan Terkait Percontohan Karbon.
 
Kesepakatan ini semakin menegaskan komitmen AstraZeneca mendukung upaya pemerintah Jawa Barat untuk memerangi deforestasi dan meningkatkan ekosistem lokal. Terhadap kesepakatan bersama ini, Nani menyampaikan harapannya agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat mengawal implementasi ini dengan baik. Pemantauan dan evaluasi yang ketat sangat diperlukan agar setiap program yang telah disepakati bisa berjalan sesuai target dan memberikan hasil nyata bagi DAS Citarum.
 
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan dalam upacara penandatanganan perjanjian kerja sama ini, sebagai sumber kehidupan yang vital bagi hampir 25 juta orang, Sungai Citarum tidak boleh dibiarkan tercemar.
 
"Kami menghargai dan mendukung penuh inisiatif Hutan A-Z sebagai langkah penting dalam merevitalisasi Daerah Aliran Sungai Citarum sebagai bagian dari tujuan kami dalam Program Citarum Harum. Kolaborasi ini akan mempercepat pengelolaan kerusakan lingkungan di Daerah Aliran Sungai Citarum," tambah Bey.
 
ISF 2024 menjadi ajang penting yang mempertemukan para pemimpin dari berbagai sektor untuk mendorong diskusi tentang keberlanjutan dan aksi iklim. Sehingga penting untuk memiliki rasa tanggung jawab bersama dan mendorong kolaborasi multisektor.
 
"Oleh karena itu, mari kita saling menginspirasi untuk mengambil tindakan berani, mendorong kolaborasi, dan berinovasi dalam solusi yang memperjuangkan perlindungan lingkungan dan pemulihan keanekaragaman hayati. Bersama-sama, kita dapat membangun dunia yang lebih sehat dan lebih berkelanjutan untuk semua," kata Esra.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan