pentingnya tata kelola sampah yang efisien. Foto: Perusahaan.
pentingnya tata kelola sampah yang efisien. Foto: Perusahaan.

Mengelola dan Memilah Sampah Mulai dari Rumah dan Sekolah

Arif Wicaksono • 18 September 2023 18:31
Jakarta: Gerakan perusahaan untuk aksi bersih-bersih di lingkungan hidup menjadi bagian penting dalam menuju ekonomi berkelanjutan. Lingkungan yang bersih akan membuat masyarakat merasa nyaman dalam beraktivitas, sehingga turut menggerakkan roda ekonomi.
 
Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia & Papua New Guinea Lucia Karina menekankan pentingnya tata kelola sampah yang efisien, yang dimulai dari pemilahan dan pengelolaan sampah yang benar dari sumbernya, seperti rumah dan sekolah.
Karina mengatakan, dengan mengerti cara memilah sampah yang benar menjadi fondasi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
 
"Maka dari itu, kegiatan kami kali ini tidak hanya sekadar mengumpulkan sampah, tapi juga memastikan setiap jenis sampah dikelompokkan dengan benar, baik itu sampah organik, kemasan PET (polyethylene terephthalate), plastik fleksibel, plastik multilapis (multilayer), maupun sampah nonorganik lainnya," tegas dia dalam keterangan tertulis, Senin, 18 September 2023.

Mengatasi isu sampah memerlukan kerja sama lintas sektor. Karina menegaskan, Krisis sampah bukan hanya tanggung jawab satu pihak. Kolaborasi Nonahelix, yang melibatkan semua pemangku kepentingan, merupakan solusi yang berkelanjutan bagi penanganan sampah di Indonesia.

Kolaborasi lintas elemen

Konsep Nonahelix mengedepankan kerja sama yang melibatkan pemerintah, industri, masyarakat, akademisi, jasa keuangan, LSM, tokoh masyarakat, komunitas, dan media. Melalui kolaborasi ini, setiap entitas dapat memberikan kontribusi terbaiknya dalam menangani masalah pengelolaan sampah di Indonesia.
 
Sebagai contoh nyata, kegiatan bersih-bersih di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, telah menggabungkan kekuatan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Bank Sampah Budi Luhur, mahasiswa, akademisi, dan media. Keseluruhan inisiatif ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah daerah lainnya.
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto menekankan pentingnya edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah.
 
Ia mengatakan pemahaman masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dapat memainkan peran besar dalam mengurangi volume sampah yang menuju TPA. Saat ini, setiap harinya 7.500 ton sampah dibawa ke TPA Bantargebang dari Jakarta.
 
Ini menjadi krusial, terutama saat beban TPA kini semakin meningkat dan memerlukan langkah-langkah konkret untuk menanganinya.
 
Hasil dari kegiatan mencakup pengumpulan 4,9 ton sampah organik dan 4,6 ton sampah anorganik, yang diantaranya terdiri lebih dari 3,4 ton sampah plastik berbagai jenis, seperti multilapis dan 1,2 ton botol kemasan PET.

Pengelolaan botol kemasan PET

Dari jumlah tersebut, botol PET yang terkumpul akan dikelola oleh Yayasan Mahija Parahita Nusantara. Selanjutnya, botol-botol tersebut akan diserahkan ke PT Amandina Bumi Nusantara, pabrik daur ulang yang didirikan CCEP Indonesia bersama Dynapack Asia untuk diolah kembali menjadi botol PET yang baru.
 
Langkah ini mencerminkan upaya CCEP Indonesia dalam mendorong sistem daur ulang tertutup untuk botol PET (closed loop system), mendekatkan diri pada pencapaian agenda global mereka, "This is Forward", yang menargetkan pengumpulan 100 persen kemasan yang dihasilkan pada 2030 dan memastikan 50 persen kemasan yang diproduksi berasal dari recycled PET (rPET).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan