Dalam rangkaian kegiatan Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) G20, para delegasi dikenalkan program Desa Energi Berdikari yang digagas oleh PT Pertamina bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) dan Kementerian ESDM.
Para delegasi negara menyaksikan secara langsung Desa Karangrejo mulai menggunakan pembangkit listrik tenaga surya di mana panel berada di tengah areal pertanian. Tenaga listrik yang didapatkan digunakan untuk penerangan dan pengairan sawah sekitar.
Program ini sejalan dengan tema Presidensi G20 tahun ini, yakni Recover Together Recover Stronger, dengan isu prioritas utama yang memerlukan tindakan kolektif secara global yakni mengenai arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi.
"Nantinya, penerapan program Desa Energi Berikari tersebut akan terus dikembangkan dengan memanfaatkan energi terbarukan berbasis CID (Community Involvement Development) yang lebih terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan sehingga bisa memberikan dampak kemajuan baik secara ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat," kata CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) Dannif Danusaputro.
Presidensi G20 Indonesia 2022 memprioritaskan transisi energi berkelanjutan sebagai salah satu isu utama yang harus ditindaklanjuti secara global dan kolektif. Dalam rangka mendukung upaya tersebut, Pertamina mengambil aksi nyata dengan terus fokus menjalankan delapan inisiatif strategis demi meningkatkan ketersediaan energi baru terbarukan.
"Pertamina bertekad untuk mempercepat seluruh program green energy transition, khususnya delapan inisiatif yang sudah dijalankan dari hulu hingga hilir,” tutur Dannif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News