Ilustrasi (FOTO ANTARA Sahrul Manda Tikupadang)
Ilustrasi (FOTO ANTARA Sahrul Manda Tikupadang)

Pemerintah Diminta Tinjau Rencana Importasi Daging Kerbau

22 Januari 2018 08:03
Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) meminta pemerintah khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) meninjau rencana importasi daging kerbau sebanyak 100 ribu ton dari India pada 2018.
 
Ketua Umum DPP PPSKI Teguh Boediyana menyatakan penolakannya karena kebijakan impor daging kerbau yang dianggap murah tersebut sangat kontradiktif dengan target swasembada daging sapi yang dicanangkan akan dicapai pada 2024.
 
"DPP PPSKI menyatakan dengan keras menolak rencana pemerintah tersebut. Telah terbukti bahwa kebijakan impor daging kerbau tahun lalu bagi peternak rakyat lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya," kata Teguh, seperti dikutip dari Antara, Senin, 22 Januari 2018.

Ia menjelaskan harga daging sapi lokal yang terlalu mahal disebabkan salah satunya kegagalan pemerintah mewujudkan Program Swasembada Daging Sapi pada 2010 dan dilanjut program yang sama pada 2014 yang juga tidak tercapai.
 
Implikasinya adalah 50 persen pemenuhan daging sapi atau setara 250 ribu ton harus diimpor. Karena harus diimpor, harga daging dipengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar dan harga daging internasional. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih pada kisaran di bawah Rp12 ribu, harga daging bisa dipastikan di bawah Rp80 ribu per kilogram.
 
"Apabila kebijakan impor daging kerbau dengan alasan harga murah, kebijakan tersebut harus diterapkan pula untuk komoditas pertanian lain seperti beras, jagung yang harganya lebih murah dibandingkan dengan produksi dalam negeri," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan