Pertemuan pada Senin pagi 23 Oktober 2017 ini untuk memperkuat koordinasi demi memastikan kesiapan teknis, bisnis, kampanye serta edukasi secara masif. Diharapkan segala sesuatunya berjalan secara maksimal dan nantinya memberikan keuntungan bagi semua pihak terkait.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi B? Agusman mengatakan, dari pertemuan tersebut disimpulkan persiapan penerapan transaksi nontunai di jalan tol yang dilakukan sejak Mei 2017 semakin memperlihatkan hasil, tercermin dari peningkatan penetrasi nontunai di ruas jalan tol.
Penerapan transaksi nontunai di jalan tol dengan dukungan integrasi beragam aplikasi UE dalam satu reader (SAM Multiapplet), masuknya lebih banyak penerbit UE yang melayani jalan tol (multy issuer), dan kampanye yang masif pada 35 ruas tol mampu mendorong rata-rata penetrasi nontunai nasional mencapai 88 persen per 20 Oktober 2017 dan empat ruas telah mencapai elektronifikasi 100 persen nontunai yaitu ruas tol Bogor Ringroad, JORR W1, Surabaya-Gresik, dan Bali Mandara.
"Pencapaian penetrasi ini terlaksana seiring dengan penerapan gardu tidak terima tunai yang sudah mencapai 70 persen dan akan terus bertambah secara bertahap, dan implementasi pemasangan SAM Multiapplet yang telah terlaksana 93 persen di seluruh ruas yang ada," kata Agusman, di Jakarta, Senin 23 Oktober2017.
Menuju penerapan implementasi 100 persen elektronifikasi jalan tol, koordinasi terus dilakukan untuk memastikan kesiapan aspek teknis. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain melalui percepatan pemasangan SAM Multiapplet, menjaga kewajaran harga kerja sama integrasi uang elektronik, implementasi SOP pemrosesan transaksi antara Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan, serta penerapan monitoring tools.
Sejalan dengan itu, guna memudahkan masyarakat memperoleh uang elektronik, terus dilakukan pemenuhan kartu perdana UE termasuk melalui program kartu perdana dengan harga khusus. Selain itu penambahan lokasi layanan top up di sekitar gerbang dan rest area jalan tol maupun pada jaringan toko ritel terus dilakukan. Edukasi dan kampanye terus ditingkatkan oleh BI, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), BUJT dan perbankan.
"BI dan Kementerian PUPR terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan sistem pembayaran elektronik jalan tol di seluruh Indonesia. Pada 31 Oktober 2017 dan selanjutnya diharapkan pengguna jalan tol sudah terbiasa dan dapat menikmati kemudahan dan kenyaman menggunakan uang elektronik pada pembayaran tol," jelas Agusman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News