Kedua perusahaan tersebut menandatangani perjanjian kerja sama untuk menyediakan dan melatih lebih dari 100 calon pilot helikopter untuk operasional HeliCity.
"Selandia Baru dikenal dengan pilot helikopter dan pelatihan kompetensi awak penerbangan dengan kemampuan yang sangat baik, maka dari itu kami membuat kerja sama ini dengan Selandia Baru," kata CEO Whitesky, Denon Prawiraatmadja di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (18/7/2016).
"Kami mencari pilot-pilot helikopter yang terbaik untuk transportasi VIP, penerbangan VIP dan evakuasi medis," tambahnya.
CEO dari Admore Flying School, Mike Newman menambahkan bahwa sekolah aviasinya akan mengurangi kesenjangan pilot pada masa depan dunia aviasi di Indonesia.
"Pengaruh pelatihan penerbangan dari Selandia Baru dalam kesepakatan ini akan membawa kualitas yang telah diakui untuk memastikan semua pilot memiliki standar keselamatan yang tinggi," ungkapnya.
Selandia Baru sendiri memiliki 800 helikopter dan jumlah tersebut merupakan angka per kapita tertinggi di seluruh dunia.
Sementara itu, Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, Tim Anderson mengatakan bahwa perusahaan aviasi dari Selandia Baru telah bekerja di lebih 80 negara untuk menyediakan produk aviasi dan solusi pelayanan.
"Lingkungan pelatihan bagi teknisi, pilot, kru penerbangan, pengawas menara lalu lintas udara dan manajer di Selandia Baru telah dikenal memproduksi kru penerbangan yang berkualitas yang telah dipekerjakan oleh beberapa maskapai penerbangan dunia," pungkasnya.
Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini juga disaksikan oleh Menteri Perdagangan RI, Thomas Lembong dan Menteri Perdagangan Selandia Baru Tod McClay.
Kesepakatan kerja sama ini juga merupakan bagian dari kunjungan Perdana Menteri Selandia Baru, John Key ke Indonesia selama tiga hari ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News