Beberapa pelaku bisnis offline atau konvensional terlihat cepat bergerak ke online dengan menjadi seller di berbagai marketplace seperti tokopedia, bukalapak, dan sebagainya. Sementara yang lainnya tampak lambat dalam merespon hal ini.
Padahal, selain di marketplace, UKM bisa memiliki online store sendiri sehingga bisa menerima order dan pembayaran di websitenya sendiri. Ironisnya, sebagian besar para pelaku UKM tidak memiliki dukungan teknologi digital untuk membuka online store yang mampu menerima ePayment di website mereka sendiri.
Mengenai hal ini, CEO Omega Soft, Pendopo mendukung komitmen dalam pemberdayaan sektor UKM nasional. Dia akan memperkenalkan produk Smart Cashier dan Omega POS (Point Of Sale) yang merupakan software bagi UKM di Indonesia.
"Para pelaku bisnis UKM yang mempunyai offline shop bisa dengan mudah menjadi online shop, dengan biaya yang sangat terjangkau. Hal ini karena software ini terintegrasi penuh dengan stok gudang dan pembayaran online," kata dia dalam keterangannya, Minggu 3 September 2017.
Selain itu, dia ini juga memaparkan bahwa hingga kini Omega telah melayani kurang lebih sebanyak 5.000 UKM di Indonesia dan bermitra dengan para coach dan mentor untuk sosialisasi software ini lewat program Omega Partnership, mengingat masih banyak pelaku UKM yang belum menggunakan software Omega POS.
"Lewat software terintegrasi penuh ini, kami ingin mengubah anggapan bahwa penggunaan sistem atau software itu mahal tidaklah benar," tutup Pendopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News