Ilustrasi Bank Syariah Mandiri (Foto: MTVN/Angga Bratadharma)
Ilustrasi Bank Syariah Mandiri (Foto: MTVN/Angga Bratadharma)

BSM Bidik Aset Tumbuh di Atas 12% di 2017

Angga Bratadharma • 07 Juni 2017 06:45
medcom.id, Jakarta: Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan pertumbuhan aset di atas 12 persen di sepanjang 2017. Adapun kinerja BSM secara keseluruhan mengalami penguatan baik dari sisi pendanaan maupun dari sisi pembiayaan.  
 
Direktur Wholesale Banking Kusman Yandi mengungkap, per April 2017, aset BSM mencapai Rp83,11 triliun atau mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi aset per April 2016 yang sebesar Rp71,70 triliun, atau tumbuh sebanyak 15,91 persen.
 
Pembiayaan per April Rp54,78 triliun naik 7,3 persen dibandingkan dengan per akhir April 2016 yang sebesar Rp51,05 triliun. Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BSM mencatatkan pertumbuhan sebanyak 16,67 persen yang semula sebesar Rp63,36 triliun menjadi Rp73,91 triliun per April 2017.

Dengan kinerja yang baik di awal tahun, kata dia, manajemen BSM optimistis dapat mencapai target kinerja 2017 sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB). Berbagai macam strategi siap dilakukan guna mencapai target dimaksud.
 
"Kami bersyukur komposisi dana kita sudah lebih tinggi dana murah dengan komposisi 53,99 persen," kata Kusman, di Jakarta, Selasa 6 Juni 2017, seraya menambahkan bahwa dengan dana murah, Cost of Fund (CoF) BSM akan jadi lebih murah sehingga bisa lebih kompetitif dalam penyaluran pembiayaan.
 
BSM menargetkan penyaluran pembiayaan tumbuh minimal sekitar Rp5 triliun menjadi Rp60,58 triliun hingga akhir 2017. Target tersebut melihat optimisme membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017.
 
Dari sisi komposisi pembiayaan, secara umum segmen wholesale ditargetkan tumbuh sekitar 10 persen menjadi sekitar Rp26,84 triliun dari semula sekitar Rp24,3 triliun di 2016. Sementara segmen ritel diharapkan tumbuh 15 persen menjadi sekitar Rp36 triliun atau lebih tinggi dari wholesale sehingga komposisinya dapat mencapai 60 persen dari total pembiayaan.
 
"Untuk mencapai target di segmen wholesale, BSM akan fokus di sektor  infrastruktur, plantation, lembaga pendidikan, dan rumah sakit," tuturnya.
 
Di segmen wholesale, BSM akan melakukan sinergi dengan Bank Mandiri yang mempunyai pengalaman dan segmen nasabah wholesale yang kuat. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan segmen wholesale dengan risiko yang terkendali.
 
"Sedangkan di segmen ritel akan mengandalkan pertumbuhan pada pembiayaan mikro, gadai dan cicil emas, BSM Griya, dan BSM Pensiun," ungkapnya.
 
Di sisi lain, BSM baru-baru ini telah bekerja sama untuk pembiayaan kendaraan (BSM OTO) dengan Mandiri Tunas Finance serta untuk Pembiayaan Griya BSM tekah menjalin kerja sama dengan beberapa developer di antaranya Grup Citra Ciputra, Pembangunan Jaya dan Paramount.
 
Kebutuhan Dana Lebaran
 
Selain itu menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, BSM menyiapkan dana tunai sebesar Rp1 triliun termasuk untuk penyediaan ATM. Untuk penukaran uang tunai, BSM turut menyukseskan program Bank Indonesia (BI) melalui loket penukaran pecahan kecil.
 
Adapun pecahan yang disediakan mulai dari Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2 ribu. Masyarakat dapat menukarkan uangnya selama stok masih tersedia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan