Calon Ketua Dewan Komosioner OJK, Wimboh Santoso menyebutkan, selama ini kantong pertumbuhan ekonomi hanya di kota-kota besar. Sementara di daerah di luar Pulau Jawa porsi terhadap pertumbuhan ekonominya masih sangat rendah.
"Kita sudah identifikasi target pembangunan dan arah kebijakan. Bagaimana menstimulasi pertumbuhan ekonomi di sana sehingga pembangunan berkesinambungan, dan terjaga," ujarnya di Komisi XI, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 5 Juni 2017.
Dirinya menambahkan, gini ratio Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cenderung stagnan. Untuk itu, OJK ditantang untuk bisa merangsang pertumbuhan ekonomi sehingga juga merangsang kepada ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Di sini, di luar Jawa sangat minim infrastruktur seperti daya listrik lebih rendah dari kebutuhan, ada juga transportasi, ada juga irigasi di mana pembangunan harus simultan jadi bukan hanya kredit UMKM untuk KUR tapi infrasnya enggak digenjot, jadi harus imbang," jelas dia.
Selain itu, dirinya berharap agar akses keuangan di daerah pinggiran tetap dijalankan melalui Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Sehingga agen Laku Pandai diharapkan menjadi jembatan untuk juga mengedukasi masyarakat di daerah pinggiran.
"Akses sangat perlu, karena sekarang enggak mungkin kita dirikan cabang dan hadir secara fisik. Ada regulasi tentang agen sehingga agen bisa jadi betul-betul, tidak sembarangan. Bagaimana agen bisa sinergi dengann lembaga keuangan lain termasuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Di daerah-daerah pinggiran itu perlu edukasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News