Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, penurunan suku bunga oleh bank sentral didasari oleh rendahnya realisasi inflasi. Dengan kondisi tersebut maka ruang pelonggaran kebijakan moneter oleh BI dirasa sudah sesuai.
"Jadi memang peluang itu dirasakan ada di pemerintah dan dari BI. Dan kami akan transmisikan (penurunan suku bunga) kepada nasabah-nasabah kami," kata dia di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa 26 September 2017.
Penurunan suku bunga deposito khusus atau special rate oleh Himpunan Bank Negara (Himbara) dinilai bukan hal baru. Apalagi ada aturan pembatasan (capping) suku bunga deposito bagi Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dan BUKU IV dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Karena dari OJK itu BUKU IV dibatasi 75 basis poin (bps) dari 12 bunga bulan dari BI, yang BUKU III dikasih 100 basis poin. Jadi waktu itu memang (suku bunga opersi moneter) 5,6 persen untuk 12 bulan. Jadi bukan Himbara saja tapi keseluruhan bank," jelas dia.
Dirinya menambahkan, penurunan suku bunga tidak hanya dilakukan terhadap suku bunga deposito saja. Hal ini tentunya diikuti dengan penurunan suku bunga kredit yang berangsur-angsur, meski belum semaksimal penurunan suku bunga BI.
"Kita juga terus menurunkan suku bunga, ada yang lain dan kita juga lihat kemarin (suku bunga) kartu kredit diturunkan. Juni kemarin, kita turunkan dari 2,95 persen per bulan jadi 2,25 persen. Jadi kita mengikuti pasar, jadi so far so good ya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News