Dalam keterangan tertulisnya, yang diterima di Jakarta, Sabtu (27/6/2015), terungkap pada kesempatan tersebut APHI menyampaikan berbagai persoalan dan progres usaha di bidang kehutanan khususnya masalah industri hulu sebagai bahan baku industri kehutanan.
Saat ini, produktivitas hutan alam sudah pada tingkat kritis dan kompleks karena beberapa persoalan di antaranya produksi kayu yang semakin menurun dan harga yang relatif tetap, konflik sosial serta kepastian kawasan.
Dalam hal ini, APHI berharap pemerintah dapat segera membantu mengembalikan kejayaan pengusahaan hutan dengan melakukan intervensi dan kebijakan yang menguntungkan.
Menanggapi permasalahan tersebut, Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan bahwa pemerintah mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengembangkan sumber daya alam berupa hutan sebagai salah satu kekuatan ekonomi Indonesia.
Selanjutnya dikatakan bahwa kepentingan usaha kehutanan di tengah berbagai kepentingan di antaranya konservasi, pemberdayaan masyarakat, pembangunan infrastruktur, perkebunan, pertambangan, dan lain-lain akan tetap mendapat prioritas.
Hal tersebut karena industri kehutanan merupakan salah satu penggerak ekonomi nasional sebagaimana telah terbukti selama dua dekade lalu. "Pemerintah sebagai simpul negosiasi para pihak akan berupaya sungguh-sungguh mendorong terwujudnya pengelolaan hutan yang lebih baik," pungkas Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News