Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menyebutkan ada perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik yang ingin membangun pembangkit listrik untuk memenuhi pabriknya dari 100 proyek investasi. Namun ada juga perusahaan yang bukan bergerak di bidang pembangkit listrik yang melakukan hal serupa.
"Pembangkit listrik 3.700 MW yang 100 proyek investasi itu ada yang dari bidang listrik tapi ada juga yang bukan. Itu untuk kebutuhan mereka," ujar Azhar Lubis saat ditemui di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Adapun pembangkit listrik yang dibangun untuk kebutuhan listrik perusahaan berkapasitas 850 MW. Untuk saat ini saat pembangkit yang sudah beroperasi 130 MW. "Sedangkan sisanya dijual ke PLN," ungkap Azhar Lubis.
Azhar menambahkan, salah satu penyebab beberapa perusahaan membangun pembangkit listrik sendiri lantaran permasalahan investasi saat ini terkait ketersediaan pasokan listrik. Menurutnya jika hanya mengandalkan PLN, dikhawatirkan pasokan listrik untuk perusahaan tidak dapat terpenuhi.
"Memang ada beberapa perusahaan PLN tidak mampu dia buat sendiri, contoh smelter nikel di Morowali, tidak ada pilihan selain membuat pembangkit sendiri karena kalau nunggu PLN tidak akan datang," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Ahmad Erani menagatakan jika pembangkit listrik 3700 MW benar-benar direalisasi, maka akan memberikan dampak yang sangat luar biasa.
"Misalnya pembangkit lsitrik 3700 MW benar-benar direalisasi maka akan ada dampak luar biasa. Seperti berdampak pada rumah tangga," kata Ahmad Erani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News