Ilustrasi (MI/ROMMY PUJIANTO)
Ilustrasi (MI/ROMMY PUJIANTO)

OJK Bidik Saldo BSA Capai Rp2,6 Triliun di 2016

Eko Nordiansyah • 22 Maret 2016 12:27
medcom.id, Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan Saldo Basic Saving Account (BSA) dari Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) mencapai Rp2,6 triliun di 2016. Jumlah tersebut meningkat dari total realisasi di 2015 yang hanya sebesar Rp67,5 miliar.
 
Kepala Departemen Pengawasan Bank III OJK Teguh Supangkat mengatakan, optimisme tersebut didukung oleh 27 bank umum yang berencana menjalankan Laku Pandai. Hal ini tentu menjadi keyakinan mengingat di tahun lalu baru tujuh bank yang telah menjalankan Program Laku Pandai.
 
"Memang target tahun ini perkembangannya signifikan untuk tahun ini. Kita juga targetkan jumlah agen mencapai 167.524 dengan rincian agen dari BUKU III dan IV yakni sebanyak 165.038 agen dan dari BUKU I dan II sebanyak 2.486 agen," kata Teguh, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2016)

Dirinya tidak menampik memang perlu ada peningkatan infrastruktur yang dibangun oleh bank guna mencapai target tersebut. Bahkan, pengembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh OJK dan industri jasa keuangan.
 
"Pembangunan infrastruktur jaringan komunikasi termasuk penguatan sinyal dan teknologi informasi di remote area akan disempurnakan agar kegiatan perbankan di daerah dengan Laku Pandai jadi lebih lancar," jelas dia.
 
Selain menambah saldo BSA, tambahnya, OJK akan meningkatkan kapasitas agen Laku Pandai agar memperluas literasi keuangan masyarakat Indonesia. Sebab selain memperluas inklusi keuangan, OJK juga menargetkan mampu memperluas literasi keuangan.
 
"Selain meningkatkan agen-agen yang ada di lapangan, kita juga akan memberikan program edukasi, pemantauan dan pengawasan berkala untuk kegiatan operasional dan likuiditas agen serta memahami betul kondisi masyarakat yang belum sepenuhnya mengenal layanan perbankan berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan