"Yang belum tercapai menyusul DBS sama CIMB. Bukan saatnya lagi omongin kompetisi lokal, tapi kompetisi sama Malaysia, Singapura, Thailand. Karena 2020 sudah dibuka (MEA Perbankan)," kata dia, ditemui di Kantor PT Jalan tol Lingkar Luar Jakarta (PT JLJ), Jatiasih, Bekasi, Senin (21/3/2016).
Namun demikian, dirinya menyebut jika pembayaran elektronik menggunakan e-Money Mandiri adalah salah satu prestasi yang ditorehkan selama dirinya memimpin Bank Mandiri. Bahkan, saat ini pembayaran di jalan tol sudah bisa dilakukan menggunakan uang elektronik Himpunan Bank Negara (Himbara).
"Kalau Bank Mandiri sudah semua ruas tol sudah bisa kita layani. Kartunya sudah hampir enam jutaan. Transaksi sebulan Rp16 juta. Setahun hampir Rp180 juta," jelas dia.
Dirinya menambahkan, pangsa pembayaran tol menggunakan e-Money baru 25 persen dari total transaksi di seluruh jalan tol. Jika digabungkan dengan BRI, BNI, dan BTN maka transaksi pembayaran elektronik di jalan tol akan menjadi 100 persen.
"Mudah-mudahan bisa naik, karena pasti bertambah. Transaksi di Jasa Marga itu Rp120 juta per bulan. Jadi kalau kita baru Rp16 juta per bulan masih besar sekali," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News