Direktur Strategi dan Keuangan CIMB Niaga, Wan Razly Abdullah mengatakan, perseroan akan mentaati semua aturan yang telah diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Realisasi free float akan dilakukan beberapa opsi, seperti right issue ataupun private placement.
"Pasti kami akan comply. Bisa melalui right issue, private placement," ujar Wan, saat ditemui Public Expose perseroan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Menurutnya, pelaksanaan free float mungkin akan telat, karena market lagi sedang tidak bagus dan harga saham sedang turun. Maka dari itu, CIMB Niaga akan duduk bersama dengan BEI dalam merealisasikan free float tersebut.
"Kami berusaha di 2016. Mungkin susah, karena market lagi slow, harga saham pun turun. Pemegang saham pun tidak mau murah. Itu murah Rp600 (per saham). Dengan harga Rp 600an, maka kita di bawah harga buku, itu sama saja di bawah 40 persen. Saya ga mau menjual di bawah 40 persen," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga D James Rompas menambahkan, CIMB Niaga tetap concern akan free float sebesar 7,5 persen.
Tapi, semuanya tergantung dengan keadaan pasar. Pemegang saham tidak mau rugi akibat free float tersebut, maka dari itu kajian free float harus dibahas dengan benar.
"Kita juga sudah tunjuk CIMB Securities Indonesia sebagai Financial Advisor sebagai pengkaji opsi-opsi yang akan dilakukan. Kalau sale pricenya di bawah 40 persen aset kita, kita tidak mau, masa kita jual 40 persen di bawah aset, itu discount sekali," pungkas James.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News