Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan kondisi rupiah tak berdampak signifikan terhadap unit usahanya. Ia memastikan kebutuhan pokok tetap terjaga pada harga eceran tertinggi di seluruh Tanah Air.
"Terdampak itu yang sifatnya impor beberapa barang elektronik, parfum, sepatu branded itu memang mengalami eskalasi harga tapi kalau komoditas secara umum seperti beras gula kita masih terus terjaga," ujar Roy di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa, 18 September 2018.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menaikkan harga komoditas bahan pokok dinilai merupakan keputusan sulit untuk dilakukan. Sebab, dampaknya bakal dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai konsumen.
"Biasanya ritel mulai eskalasi harga ketika hulunya juga eskalasi harga. Kami ritel itu paling anti naikkan harga. Ketika ritel naikkan harga, akan berpengaruh pada penjualan produk itu sendiri dan akhirnya kepada konsumsi masyarakat," paparnya.
Roy memastikan harga lama tetap berlaku untuk menjaga aktivitas perdagangan tetap stabil. Pemetaan stok logistik pun secara rutin dilakukan untuk tiga bulan mendatang.
"Kita jaga pada kuartal berikutnya, kalau dolar terus menguat itu akan ada beberapa produk impor yang terkena eskalasi. Tapi kita apresiasi pemerintah dalam satu minggu ini Rp14.800 stabil dan itu cerminan baik dari upaya pemerintah," ungkapnya.
(AHL)