Kedua menteri juga membicarakan situasi terkini di Eropa, Amerika Serikat, RRT, update mengenai pertemuan G7 dan perkembangan perekonomian negara-negara G20. Sri Mulyani pun mendapatkan penjelasan langsung mengenai proses politik Brexit dan implikasinya bagi perekonomian Inggris dan Eropa dan pembelajaran bagi perekonomian ASEAN.
Rangkaian acara penutup UK-Indonesia Economic Forum tahun 2018 digelar acara oleh Young Indonesian Professionals’ Association (YIPA) di Inggris Raya bekerjasama dengan London Stock Exchange untuk menyelenggarakan resepsi makan malam.
Acara ini dihadiri Senior Industry Leaders di Inggris, delegasi Kementrian Keuangan dan KBRI London. Setelah pertemuan bilateral kedua Menteri Keuangan, mereka bergabung dalam resepsi makan malam dan public-private dialogue yang difasilitasi oleh Mark Hoban, Pimpinan Direksi London Stock Exchange dan Chairman International Regulatory Strategy Group (IRSG) di Inggris.
Menkeu Inggris Philip Hammond berharap agar hubungan bilateral antara pemerintah Inggris dan Indonesia semakin dekat yang juga diiringi oleh relasi di sektor privat. London dianggap memiliki komitmen kuat untuk menjadi partner untuk kebutuhan investasi dan pembiayaan infrastruktur Indonesia.
Sebagai contoh ada dua global offshore rupiah bonds yang dikenal dengan nama Komodo Bonds yang telah diterbitkan oleh Jasa Marga dan Wijaya Karya di London Stock Exchange. Dana investasi obligasi dari Komodo Bonds yang memiliki risiko nilai tukar yang minimum ini dapat dipergunakan oleh kedua BUMN ini dalam pembangunan infrastruktur di tanah air.
“Paparan Menkeu Sri Mulyani tentang perkembangan ekonomi Indonesia, arah reformasi perpajakan, beserta perkembangan pasar keuangan dan pasar modal Indonesia memberikan citra yang positif untuk Indonesia, penting untuk differentiation bagi Indonesia dihadapan Financial and Related Professional Services Industry di Inggris“ ujar Steven Marcelino, Direktur Eksekutif YIPA di Inggris Raya.
Resepsi makan malam ini juga diikut sertai oleh Suahasil Nazara, Kepala Badan Kebijakan Fiskal; Luky Alfirman, Dirjen PPR; Wempi Saputra Chief of Staff untuk Menkeu; Adam M. Tugio, DCM KBRI London; Hidayat Amir, Kepala Pusat Kebijakan APBN BKF; Loto S Ginting, Direktur Surat Utang Negara DJPPR, pimpinan jajaran London Stock Exchange dan komunitas bisnis di Inggris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News