President dan CEO Maybank Indonesia Finance Alexander mengatakan kebutuhan pendanaan kredit tersebut merupakan joint financing dengan induk perusahaan Maybank.
"Sebesar 70 persen kebutuhan pendanaan dari joint financing dengan induk usaha dan 30 persen dari sumber eksternal seperti obligasi," ujarnya di Gedung Sentral Senayan III, Jakarta, Senin, 9 April 2018.
Ia menambahkan pada 2017, pihaknya telah mencatat pendapatan bersih sebesar Rp1,088 triliun. Angka tersebut naik dari 2016 sebesar Rp945,52 miliar. Selain itu MIF telah membukukan laba sebesar Rp268,830 miliar pada 2017, meningkat dibanding 2016 hanya Rp248,394 miliar.
"Proyeksi laba tahun ini tumbuh 10 persen. Pendapatan konsisten naik 10 persen. Tahun ini, dana belanja modal yang kami anggarkan Rp3 miliar untuk pengembangan aplikasi digital," tambahnya.
Selain itu perusahaan tengah fokus pada pembiayaan kendaraan roda empat, alat berat, dan mesin industri. Perseroan kini memiliki jaringan usaha sebanyak 33 kantor cabang dan sembilan kantor perwakilan.
Maybank Finance sebelumnya akan menerbitkan obligasi tahap I senilai Rp500 miliar. Ini merupakan bagian dari obligasi berkelanjutan tahap II dengan nilai Rp5 triliun dengan mekanisme Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB).
Penerbitan obligasi tahap satu tersebut terbagi menjadi dua jangka waktu. Seri A dalam waktu tiga tahun dan seri B untuk lima tahun.
"Untuk besaran bunga seri A sebesar 7,35-7,85 persen dalam jangka tiga tahun dan seri B dengan bunga 7,65-8,15 persen per tahun dalam jangka waktu lima tahun," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id