Tantangan ini tak mudah karena adanya perlambatan ekonomi pada awal tahun ini. Rilis BPS melansir pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini mencapai 5,01 persen. Angka ini masih di bawah ekspektasi karena targetnya sampai akhir tahun sebesar 5,2 persen. Angka ini cukup bagus dibandingkan dengan negara lain.
Dia yakin ada beberapa sektor yang bisa menggerakan roda ekonomi jika dilakukan dengan baik. Sektor itu adalah pertanian, manufaktur serta perdagangan. Ketiga sektor ini menyerap banyak tenaga kerja.
"Kalau kita melihat struktur perekonomian Indonesia masyarakat kita tergantung ke pertanian. Sepertiga penduduk kita bekerja di sana. Kontribusinya ke Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 14 persen. Kemudian sektor perindustrian dan perdagangan. Kalau itu pertumbuhannya tinggi melesat itu dampak ke seluruh lapisan masyarakat itu akan bagus dan akan memperbaiki kemiskinan maupun ketimpangan," kata dia dalam wawancara khusus dengan Metrotvnews, ditulis Rabu, 16 Agustus 2017.
Pada tahun ini pemerintah meyakini sektor manufaktur mampu menyerap 16,3 juta tenaga kerja atau naik sekitar lima persen dibanding tahun lalu 15,54 juta orang.
Dari total serapan tenaga kerja sebanyak 118,41 juta orang per Agustus 2016 sebagian besar banyak di pertanian, manufaktur dan perdagangan. Sebanyak 37,77 juta orang bekerja di sektor pertanian, 15,54 juta orang di sektor manufaktur, 26,69 juta di sektor perdagangan, dan 19,46 juta di sektor jasa kemasyarakatan/perorangan.
Dia berharap pembangunan ekonomi indonesia bisa berkualitas dengan menggerakan sektor itu. Pembangunan ketiga sektor itu dibantu dengan program dari pemerintah dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Sehingga pembangunan ekonomi bisa bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dan bukan hanya segelintir orang saja.
"Kedua dengan berbagai program yang dijalankan pemerintah sebetuknya langkahnya sudah tepat, pembangunan infrastruktur akan memberikan kemudahan akses, kemudian kartu Indonesia pintar, kartu indonesia sehat itu memberikan investasi jangka panjang supaya kualitas manusia meningkat," pungkas dia.
Dia pun bangga bahwa sejak 2010 ketimpangan di indonesia semakin menurun. Ketimpangan Indonesia pernah menembus 0,40 dan secara perlahan sudah menurun dengan menjadi 0,39. Ini menjadi prestasi tersendiri bagi Pemerintah Indonesia.
"Untuk menurunkan ketimpangan itu kuncinya adalah menurunkan unequality of oppotunity. itu menjadi PR besar kita yaitu kemiskinan dan ketimpangan sehingga terus menerus kita upayakan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News