"Zombie company itu perusahaan yang sudah mati tapi tidak dikubur. Di negara asalnya tidak mampu hidup, dibiayai terus oleh hutang akhirnya surplusnya dilempar ke negara kita," kata Rhenald, dalam Metro Pagi Primetime, Rabu 9 Agustus 2017.
Rhenald mencontohkan Tiongkok punya zombie company di bidang produksi semen yang kapasitasnya melebihi satu miliar ton per tahun. Bahan dasarnya dibawa dari Tiongkok kemudian sebagian kecilnya diolah di Indonesia untuk dijual kembali.
Sementara, perbankan Indonesia misalnya, untuk membuka satu kantor cabang di luar negeri saja sangat sulit dan operasionalnya dibatasi. Padahal perusahaan negara lain seakan bebas 'menari' dan mendapatkan konsumen di Indonesia.
Menurut Rhenald hal Ini tidak adil dalam perdagangan. Pemerintah harus negosiasi dengan negara tetangga agar tidak hanya memanfaatkan pasar Indonesia tetapi juga membuka pasar mereka agar pemain lokal mendapatkan persaingan yang sama.
"Kalau misalnya grab bisa menari di Indonesia misalnya, Bluebird juga boleh dong di negara lain. Jadi bagaimana kita meembuat aturan yang menguntungkan bangsa kita, karena ini bisa menghancurkan banyak lapangan pekerjaan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id