Kepala Divisi Perusahaan BPDP-KS Achmad Maulizal Sutawijaya mengatakan, pelajar harus paham tentang sawit punya banyak manfaat dan tidak termakan isu negatif sawit.
"Sawit dianggap berbahaya bagi lingkungan, kekeringan, sawit berbahaya bagi orang utan dan sawit bahaya bagi kesehatan. Padahal enggak," kata Maulizal, dikutip dari Antara, Minggu, 1 Maret 2020.
Oleh karena itu, pelajar diharapkan tidak termakan isu negatif kalau sawit berbahaya bagi lingkungan, kesehatan, sebab menurut dia, pada kenyataannya sawit banyak manfaatnya.
Achmad menuturkan, manfaat sawit bisa membantu perekonomian karena ekspor sawit menghasilkan devisa ke Indonesia yang cukup besar. Sekitar 35 juta ton sawit diekspor dan menghasilkan devisa USD19 miliar atau Rp320 triliun.
Selain itu, sawit dapat dijadikan substitusi energi terutama ke solar atau biodiesel yang kini diarahkan ke B30.
Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), sumbangan ekspor minyak sawit mencapai Rp260,167 triliun dan daerah yang punya perkebunan sawit, biasanya pertumbuhan ekonominya lebih menonjol ketimbang daerah lain.
Ketua bidang Komunikasi Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Tofan Mahdi menyatakan perlunya upaya mengampanyekan sawit melalui pendidikan di sekolah-sekolah.
"Seperti di Malaysia, sawit itu sudah menjadi kurikulum. Sudah waktunya, anak muda atau generasi milenial Indonesia diberikan pencerahan soal sawit. Jangan biarkan berita atau informasi hoaks menguasai mereka," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id