"Masing-masing Rp300 miliar hingga Rp400 miliar," kata Direktur Utama Bank DKI Zainudin Mappa, usai menjadi pembicara dalam acara Seminar Nasional BPD Se-Indonesia Sinergi BUMD DKI Jakarta, seperti dikutip dari keterangan resminya, di Jakarta, Minggu, 23 Februari 2020.
Kerja sama itu digagas berdasarkan Pergub Nomor 93 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Pergub Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Pangan dengan Harga Murah Bagi Masyarakat Tertentu. Zainudin mengatakan Food Station maupun Darma Jaya berfungsi sebagai penyedia kebutuhan pangan bagi masyarakat DKI.
"Mereka membutuhkan tambahan permodalan untuk suplai kepada masyarakat. Sifatnya perputaran dana melalui pendanaan komersial," ucapnya.
Selain penyediaan dana permodalan, Bank DKI juga masuk ke ekosistem pasar dengan membantu kelancaran pembayaran melalui platform pembayaran untuk kemudahan bertransaksi konsumen. "Mekanisme pembiayaannya disesuaikan dengan ekosistem bisnis masing-masing," tukasnya.
Selain penyaluran kredit kepada BUMD DKI Jakarta, Bank DKI turut mendukung operasi pangan murah yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Bank DKI Bersama Dinas KPKP DKI, PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya menggelar Program Pangan Murah Jakarta.
Program ini menyasar kelompok masyarakat tertentu antara lain pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pegawai Harian Lepas (PHL) dengan pendapatan UMP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News