Menurut Global Islamic Economy Report, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim mencapai 87,18 persen dari populasi 232,5 juta jiwa. Di sisi lain, pemerintah telah berkomitmen untuk mewujudkan ekonomi syariah yang inklusif dan mampu mensejahterahkan masyarakat.
"Sebagai pengelola program THT, Pensiun, JKK JKM ASN dan Pejabat Negara, Taspen mengambil peran dalam memanfaatkan peluang bisnis syariah tersebut," kata Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 14 November 2019.
Saat ini, Taspen telah memiliki instrumen investasi syariah sebesar Rp9,1 triliun pada tahun 2018 dengan peningkatan rata-rata dari tahun 2016 sebesar 34 persen, yang terdiri atas saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Capital Market (Jakisl), Sukuk dan SBSN.
Iqbal menambahkan, saat ini terdapat beberapa pemerintah daerah yang mengutarakan kebutuhannya untuk dilayani secara syariah salah satunya adalah Aceh. Untuk itu, Unit Usaha Syariah Taspen diharapkan bisa membantu perluasan layanan kepada para pesertanya di seluruh Indonesia.
"Taspen berupaya terbaik untuk menjawab kebutuhan peserta kami dengan menginisiasi pemisahan pengelolaan investasi syariah dengan membentuk Unit Investasi Syariah demi menciptakan pengelolaan investasi syariah yang lebih agile dan efektif," jelas dia.
Taspen berharap ke depan pemerintah dapat memberikan dukungan kepada pelaku industri keuangan syariah. Dukungan bisa berupa insentif yang akan mendorong para investor untuk berinvestasi pada industri keuangan syariah.
"Selain itu, kami juga berharap agar proses harmonisasi regulasi industri keuangan syariah juga menjadi agenda yang dilakukan dengan melibatkan berbagai stakeholders industri keuangan syariah itu sendiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id