Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengimbau masyarakat untuk menukarkan uang ke tempat layanan resmi perbankan. Bank Indonesia pun sudah menambah jumlah titik penukaran uang untuk Lebaran dari 1.776 pada tahun lalu menjadi 2.941 titik.
"Anda mau ada risiko bahwa gepokan itu diselipkan uang palsu dan bayar lebih untuk tukar itu. Lebih baik yang seperti ini (penukaran uang di IRTI Monas)," kata Rosmaya saat ditemui di Parkiran IRTI Monas, Jakarta, Jumat, 17 Mei 2019.

Mengenai penjaja uang baru yang turut menukarkan uang di parkiran IRTI Monas, Rosmaya menuturkan, BI belum bisa membendung hal tersebut. Hingga kini, BI terus mengimbau masyarakat untuk menukarkannya di layanan penukaran uang resmi.
"Tapi lebih baik dari penukarnya kita bendung," ucap Rosmaya.
Dalam upaya membatasi gerak inang-inang tersebut, Rosmaya menambahkan BI sudah membuat persyaratan untuk penukaran uang yaitu dengan menggunakan kartu identitias (KTP).
Lalu, penukar uang juga hanya boleh menukarkan paling banyak Rp3,9 juta selama tiga hari. BI juga memiliki database sehingga satu orang hanya bisa menukarkan uang di satu titik penukaran uang per hari.
"Ini juga kenapa kita tidak biarkan los, satu orang itu Rp3,9 juta per hari. Dengan aplikasi tiga hari, karena mereka balik lagi-balik lagi. Jadi kita dari aplikasi tiga hari," ungkap Rosmaya.
Berdasarkan pantauan Medcom.id, banyak "inang-inang" yang ikut menukarkan uangnya di parkiran IRTI Monas. Mereka telah siap dengan tas-tas ranselnya untuk membawa uang baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News