Ilustrasi. Boeing. (Foto: AFP/ERIC PIERMONT )
Ilustrasi. Boeing. (Foto: AFP/ERIC PIERMONT )

Pesawat Boeing Retak, Maskapai Diingatkan Teliti Mengecek

Anggi Tondi Martaon • 18 Oktober 2019 13:31
Jakarta: Anggota DPR RI Syarif Abdullah Alkadrie mengatakan, temuan keretakan pada pesawat Boeing 737 Next Generation (NG) harus menjadi peringatan bagi perusahaan maskapai nasional. Mereka diminta memastikan kondisi pesawat.
 
"Kalau produknya bermasalah, perusahaan Indonesia kalau bisa dicek dulu, harus dipastikan dulu semuanya. Harus ada pengecekan secara menyeluruh," kata Syarif kepada Medcom.id saat dihubungi, Kamis, 17 Oktober 2019.
 
Politikus NasDem itu menegaskan pengecekan harus dilakukan secara teliti agar produk Boeing terjamin keamanannya.

"Saya kira harus (teliti mengecek), karena ini kan penggunaan transportasi udara harus super aman. Betul-betul terjamin keamanannya," ujar dia.
 
Mantan Anggota Komisi V DPR itu menyebutkan kepastian kondisi pesawat harus dilakukan untuk menjamin keselamatan. Mengingat, dampak kerusakan transportasi udara berbeda dengan laut dan darat.
 
"Kita tidak menginginkan (terjadi kecelakaan), ya tahu lah transportasi udara ini (dampaknya). Kalau transportasi di laut atau darat kan masih bisa (menyelamatkan diri). Kalau udara kan, langsung habis itu," ucapnya.
 
Oleh karena itu, Syarif meminta maskapai untuk memastikan kondisi unit pesawat yang digunakan, khususnya Boeing.
 
"Harus mengecek secara menyeluruh terhadap unit yang kita miliki dan terhadap kontrak yang sedang berjalan untuk pembelian itu harus dicek dulu agar tidak terjadi lagi kejadian serupa," ujar dia.
 
Seperti diketahui, produk Boeing menjadi sorotan. Baru-baru ini, ditemukan keretakan di beberapa bagian badan pesawat Boeing 737 Next Generation (NG). Di Indonesia, keretakan itu baru ditemukan di satu unit yang digunakan oleh Garuda Indonesia.
 
Kasus serupa pernah ditemukan pada maskapai internasional lainnya. Berdasarkan hasil penelusuran Otoritas Penerbangan Federal Amerika (Federal Aviation Administration/FAA), ditemukan keretakan pada 36 pesawat di bagian sayap. Insiden ini berdampak pada pelarangan terbang.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan