Terkait hal tersebut, Traveloka melalui Public Relations Director Traveloka Sufintri Rahayu memberikan klarifikasi. Dalam siaran pers yang diterima Medcom.id, Sabtu, 1 Juni 2019, Sufintri Rahayu menjelaskan bahwa sehubungan dengan pemberitaan seputar harga tiket pesawat yang melambung, harga yang tertera di platform adalah harga kelas bisnis. Tentu saja harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan harga kelas ekonomi, yang pada saat viral kemarin sudah habis.
"Kami juga mengimbau dan mengedukasi masyarakat untuk jeli meneliti pembelian. Termasuk untuk memastikan bahwa kelas penerbangan yang dicari sesuai dengan keinginan. Misal, jika ingin mencari kelas ekonomi, maka pada laman awal pencarian dapat memilih kelas ekonomi," kata Sufintri Rahayu.
Pemilihan pesawat sangat mudah diatur sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Untuk dapat memilih penerbangan langsung (direct flight), pengguna dapat dengan mudah melakukan filter daftar maskapai dengan cara sebagai berikut:
1. Setelah menentukan tujuan, tanggal bepergian, dan kelas penerbangan, halaman akan menampilkan hasil pencarian. Lalu, pilih menu filter.
2. Pada bagian ‘Transit’, pilih menu ‘Langsung’, untuk hanya menampilkan penerbangan langsung.
3. Klik ‘Pilih Penerbangan’
4. Laman akan menampilkan hasil pencarian daftar maskapai dengan penerbangan langsung

Mekanisme Ketersediaan Tiket di Traveloka
Harga dan ketersediaan stok tiket sifatnya dapat terus berubah secara real-time. Oleh karena itu, Traveloka menyarankan pengguna untuk dapat melakukan pengecekan secara berkala, dan mengatur fitur Price Alert yang tersedia di platform Traveloka, terutama saat peak season seperti sekarang ini.
"Kami, Traveloka, Kemenhub, dan Garuda juga sudah duduk bersama, untuk membicarakan terkait topik ini (viralnya tiket Bandung-Medan), pada Jumat, 31 Mei," kata Sufintri Rahayu.
Hasil dari pertemuan tersebut yaitu semua pihak menyepakati dan menyadari bahwa mekanisme ini sebenarnya adalah hal yang juga diaplikasikan oleh seluruh OTAs, dengan memberikan lebih banyak alternatif pilihan kepada users, dapat memperkaya pilihan users, memilih berbagai alternatif pilihan, termasuk bila ingin transit.
Namun demikian, pada saat peak season ini, tentunya harga menjadi sangat dinamik. Ke depannya, Traveloka bersama Garuda sepakat untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan produk tiket pesawat terbang agar lebih mempermudah informasi bagi pengguna.
"Traveloka sebagai platform teknologi (e-market place) tentunya tidak memiliki kewenangan untuk mengubah harga apapun. Dan dalam hal ini, kami tidak ada intensi apapun untuk memperkeruh atau membuat kecemasan di masyarakat," ucap Sufintri Rahayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News