Ilustrasi Bank Sulselbar. FOTO; dok Bank Sulselbar.
Ilustrasi Bank Sulselbar. FOTO; dok Bank Sulselbar.

Bank Sulselbar Bakal Jadi Bank Devisa Akhir 2019

Husen Miftahudin • 25 September 2019 18:05
Jakarta: PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menargetkan menjadi bank devisa pada akhir tahun ini. Dokumen dan persyaratan telah dipenuhi perseroan dan sudah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
 
Perseroan berharap upaya menjadi bank devisa agar bisa menangkap peluang aktivitas ekspor yang bergerak atraktif di wilayah Sulawesi Selatan. Maklum ekspor-impor di daerah tersebut memiliki nilai potensi tinggi.
 
Adapun nilai ekspor dan impor di Sulawesi Selatan sepanjang 2018 mencapai USD1,16 miliar atau naik 14,06 persen secara tahunan (year on year/yoy). Begitu pula dengan aktivitas impor yang tercatat mencapai USD1,18 miliar, tumbuh 13,47 persen yoy.

Bank devisa merupakan bank yang memperoleh izin untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing. Beberapa layanan yang dapat diberikan bank meliputi transfer ke luar negeri, jual beli valuta asing, transaksi ekspor dan impor, serta jasa-jasa valuta asing lainnya.
 
Bank Sulselbar di bawah nakhoda Direktur Utama Andi Muhammad Rahmat membuat kinerja perseroan kinclong. Sejak menjabat pada 2014, Rahmat mampu membawa perseroan pada titik konsistensi kinerja, menjalankan transformasi bank daerah, hingga mencetak keberlanjutan pertumbuhan bisnis dalam beberapa tahun terakhir.
 
Upaya Rahmat itu membuat Bank Sulselbar diganjar penghargaan The Best Performance Bank dalam kategori Bank Pembangunan Daerah dalam Bisnis Indonesia Financial Award 2019. Hal ini sejalan dengan konsistensi kinerja perseroan sekaligus mencetak pertumbuhan bisnis berkelanjutan.
 
"Alhamdulillah, kami mendapatkan penghargaan Best Performance di antara Bank Pembangunan Daerah lainnya. Bank Sulselbar dinilai menjadi bank daerah terbaik dalam transformasi kelembagaan," ujar Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 25 September 2019.
 
Rahmat menegaskan penghargaan ini menjadi penghargaan ke-28 untuk Bank Sulselbar pada tahun ini. Sedangkan, pada tahun lalu, Bank Sulselbar mendapatkan 23 penghargaan dari seluruh institusi di Tanah Air.
 
"Penghargaan ini sebenarnya diperuntukkan terhadap seluruh elemen karyawan Bank Sulselbar, hasil kerja tim. Semangat membawa bank daerah yang berdaya saing menjadi daya ungkit Bank Sulselbar menorehkan kinerja konsisten," ucap Rahmat.
 
Sepanjang semester I-2019, Bank Sulselbar menunjukkan performa positif dengan penyaluran kredit mencapai Rp16,09 triliun atau tumbuh 13,55 persen (year on year/yoy). Perseroan juga mampu meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) serta meningkatkan porsi dana murahnya. Pada Juni 2019, total DPK tercatat Rp17,36 triliun atau naik 14,36 persen dari periode sama tahun lalu.
 
Sementara itu, rasio dana murah (current account and savings account/CASA) per Juni 2019 tercatat naik 765 basis poin menjadi 68,78 persen. Tren ini menjadi motor utama bagi perseroan untuk dapat mempertahankan laba bersih Rp283,05 miliar pada paruh pertama tahun ini.
 
Di sisi lain, Bank Sulselbar mampu mencatatkan kinerja moncer. Aset tumbuh 24,53 persen menjadi Rp25,6 triliun. Berkontribusi 17 persen dari total aset perbankan di Sulsel pada semester I-2019.
 
Selain menjadi bank devisa, perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat ini juga tengah aktif melakukan kerja sama untuk meningkatkan penetrasi kepada nasabah ritel. Saat ini perseroan tengah berupaya merampungkan kerja sama dengan PT Dompet Anak Bangsa selaku penyelengara Gopay.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan