"Kesepakatan dagang ini diharapkan dapat semakin mengukuhkan hubungan perdagangan dan investasi kedua negara," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 2 April 2019.
Saat ini, lanjut Mendag, Pemerintah Filipina sepakat mengkaji kembali kebijakan perdagangan dan investasi mereka, termasuk kebijakan penerapan Special Agricultural Safeguard (SSG) sebagai upaya resiprokal untuk membuka akses pasar masing-masing negara.
Pada 2018, total perdagangan bilateral Indonesia dan Filipina mencapai USD7,7 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia sebesar USD6,8 miliar dan impor Indonesia sebesar USD0,9 miliar.
Untuk Januari 2019, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar USD465,24 juta atau meningkat 19,28 persen bila dibandingkan dengan surplus pada Januari 2018.
Ekspor Indonesia ke Filipina didominasi produk mesin dan bagiannya, serta komponen mesin yang mendukung produksi dalam negeri dan ekspor Filipina ke Amerika Serikat (AS), Hong Kong, Jepang, Tiongkok, Singapura, Jerman, Thailand, dan Korea Selatan.
Enggar sebelumnya terus memperjuangkan untuk mengatasi hambatan dagang khusus (special safeguard) dari Filipina terhadap ekspor produk kopi olahan Mayora. Filipina merupakan salah satu pasar terbesar Mayora dengan kontribusi ekspor sekitar 25-30 persen.
"Ini yang lagi kita perjuangkan terus. Defisitnya mereka terlalu banyak sehingga mereka menggunakam berbagai cara untuk menekan defisit," ujar Enggar ditemui di pabrik Mayora, Jalan Raya Serang KM 12,5, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Senin, 18 Februari 2019.
Menurut Enggar, pengenaan hambatan dagang khusus yang dilakukan Filipina kepada Mayora lantaran mereka punya produk kopi serupa. Enggar kemudian menawarkan untuk membuka pasar pisang cavendish asal Filipina ke Indonesia.
Meski Indonesia juga punya pisang cavendish yang kualitasnya serupa dengan Filipina, namun bagi Enggar hal itu tak akan mengganggu pasar produk lokal. Membuka pasar pisang cavendish asal Filipina ke Indonesia agar ekspor produk kopi olahan Mayora tak tertutup.
Selain itu, lanjut Enggar, Kemendag juga akan membuat forum bisnis untuk meningkatkan hubungan perdagangan secara bilateral antara Indonesia dan Filipina.
"Duta besar kita sudah sampai bicara dengan Presiden Filipina. Beberapa kali juga kita kirim surat ke menteri perdagangannya untuk membahas ini," jelas Enggar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News