Direktur Consumer Banking Group Bank DBS Wawan Salum mengatakan, saat ini porsi dana repatriasi tak lebih dari lima persen total DPK perusahaan. Dirinya enggan merinci jumlah pasti dari angka tersebut.
"Mudah-mudahan dana tax amnesty yang sudah masuk itu bisa jadi pendorong (DPK). Itu kan di-lock bukan di satu bank tapi di-lock di Indonesia jadi bisa pindah bank," kata dia di Rose Room, Hotel Mulia, Jakarta, Kamis 9 Februari 2017.
Tahun lalu, penghimpunan DPK dari Bank DBS Indonesia sebesar Rp17,2 triliun atau tumbuh 16 persen. Karena itu Bank DBS Indonesia akan memaksimalkan penawaran produk kepada nasabah untuk menarik DPK.
"Pertumbuhan DPK memang agak melambat karena pertumbuhan kredit tak secepat tahun sebelumnya. Untuk itu kalau kita bisa tawarkan produk yang baik sehingga secara otomatis orang yang taruh dibank lain bisa kita tarik," jelas dia.
Dirinya menambahkan jika Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk mendukung program tax amnesty pemerintah. Oleh karena itu kemungkinan masuknya dana repatriasi adalah di akhir periode III ini.
"Biasanya per kurtal itu meningkat. Seperti pada September akhir mulai kelihatan. Sama di kuartal IV Desember itu mulai kelihatan juga. Terakhir kan Maret, mungkin akan kelihatan lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News