Menko Perekonomian Darmin Nasution. ANTARA FOTO / Wahyu Putro A.
Menko Perekonomian Darmin Nasution. ANTARA FOTO / Wahyu Putro A.

Menko Darmin Akui Ada Potensi Pemangkasan Anggaran Lebih dari Rp50 Triliun

Suci Sedya Utami • 13 Juni 2016 19:54
medcom.id, Jakarta: Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan adanya potensi pemotongan anggaran belanja yang lebih besar yakni bisa mencapai Rp70 triliun tahun ini.
 
Namun, kata Darmin, besaran tersebut baru dibicarakan di tingkat Pemerintah dan belum  sampai ke meja DPR. Menurut dia, Pemerintah masih fokus mengusulkan besaran pemotongan Rp50 triliun pada legislatif dalam pembahasan APBNP 2016.
 
"Memang bisa saja lebih besar. Tapi kalau usulan itu  rasanya belum, baru di dalam pemerintahan," kata Darmin ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2016).

Darmin mengakui, upaya tersebut tentu dilakukan untuk menjaga pelebaran defisit lebih besar. Pemotongan anggaran memang tak terlepas dari keterbatasan anggaran yang capaian penerimaannya tak sampai target meski sudah direvisi dari Rp1.820,5 triliun di APBN 2016 menjadi Rp1.732,5 triliun di RAPBN 2016.
 
Kebijakan tax amnesty dan pengampunan pajak yang bertujuan menggenjot pajak tak akan bisa menolong kinerja penerimaan.
 
"Dengan tax amnesty kelihatannya tetap agak berat. Penerimaan tidak sebagus yang diharapkan," tegas dia.
 
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan tanpa tax amnesty pemangkasan anggaran belanja bisa mencapai Rp250 triliun dari pagu belanja sebesar Rp2.093 triliun dalam APBN 2016.  
 
"Dari tax amnesty kita bisa mencegah pemotongan belanja yang lebih besar. Awalnya Rp250 triliun dan tentu kalau itu terjadi akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," ujar Bambang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan