Berkembangnya industri ekonomi kreatif tidak bisa dipisahkan dari e-commerce di Indonesia. Bahkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan pertumbuhan e-commerce mencapai 60-80 persen per tahun. Semakin tidak terbendungnya pasar digital menjadikan e-commerce bisa menjadi salah satu pondasi dari kekuatan ekonomi Indonesia.
Proyeksi yang dilansir oleh Price Waterhouse Cooper (PWC), menempatkan Indonesia akan berada di posisi ke-5. Gross Domestic Product (GDP) Indonesia tahun 2030 diprediksi akan mencapai USD5.424 triliun.
Pemerintah mendorong UMKM Indonesia untuk go online karena 60 persen kekuatan ekonomi Indonesia berada di sektor UMKM, dan saat ini pemerintah menyediakan saluran untuk UMKM mengembangkan usahanya melalui e-commerce.
Sejalan dengan itu, marketplace BLANJA.com, memiliki misi mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui peningkatan kesempatan bagi produk asli Indonesia menembus pasar nasional dan internasional.

"Industri ekonomi kreatif yang bergerak di infrastruktur digital terus berkembang dengan pesat dan menawarkan berbagai solusi yang dapat membantu pelaku industri kreatif. Di sini lah peran BLANJA.com, membuka keterbatasan, mendorong perubahan, serta meningkatkan peluang bagi produk lokal agar dapat bersaing dengan produk impor," jelas CEO BLANJA.com Aulia E Marinto, dalam siaran persnya, Sabtu, 13 Januari 2018.
Head of Public Relations BLANJA.com Rieka Handayani menambahkan, BLANJA.com memiliki program #BLANJAJEMPUTUKM di mana kami hadir menjangkau UKM di seluruh pelosok di Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas serta melakukan pendampingan, mulai dari memberikan edukasi cara membuka toko online, tips foto produk yang menarik hingga strategi pemasaran yang efektif.
"#BLANJAJEMPUTUKM bersinergi dengan berbagai stakeholders. Selain itu juga bersinergi dengan pemerintah melalui lima Kementerian, yaitu Kementerian BUMN melalui RKB (Rumah Kreatif BUMN), Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam pelatihan delapan juta UMKM Go Online, Kementerian Perindustrian dalam program e-smart IKM, Kementerian Sosial dan Kementerian Perdagangan, Smesco, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dengan program kenduri e-UKM, IWAPI, dan lain-lain," jelasnya.
Selama 2017, program ini telah berhasil membuat daring kurang lebih 30 ribu UKM yang tersebar di 60 kota Indonesia dan ini naik sekitar 390 persen dari tahun sebelumnya di 2016. Pertumbuhan UKM yang meningkat cukup signifikan. Harapannya para pelaku UKM ini tidak hanya menjadi penjual online, namun menjadi pebisnis online.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id