"Dengan asumsi enam kabupaten/kota membutuhkan 7.000 ton beras maka raskin tersebut kami perkirakan mampu memenuhi kebutuhan warga hingga lima bulan ke depan," katanya, di Pekalongan, Jumat (7/8/2015).
Saat ini, Bulog terus melakukan pengadaan dan penyerapan beras kelas medium dan premium dengan cara jemput bola melalui mitra kerja satuan petugas (Satgas) dan Unit Pengolahan Gabah Beras (UPGB). "Pada pengadaan dan penyerapan beras ini kami dibantu pengamanan dari petugas komando rayon militer (koramil) dan pertanian untuk melakukan optimalisasi beras," jelasnya.
Ia yang didampingi Kepala Gudang Bulog Bendansari Wiradesa, Toni Ekariyanto mengatakan, Bulog terus mengejar pengadaan beras hingga seoptimal mungkin karena pemerintah merencanakan tidak melakukan impor beras.
"Sesuai arahan Presiden Jokowi, Indonesia tidak akan mengimpor beras sehingga kami harus mampu mengoptimalkan pengadaan gabah sebagai upaya mencukupi kebutuhan pangan domestik," ungkapnya.
Menurut dia, adapun stok raskin yang tersimpan di Gudang Bulog Bendansari Wiradesa masih tersimpan 3.300 ton beras sehingga mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Maret 2016. "Akan tetapi, stok raskin akan terus bertambah seiring dengan dilakukannya penyerapan gabah melalui mitra kerja satgas dan UPGB," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News