Direktur Eksekutif IMA Syahrir AB mengatakan, untuk membangun fasilitas smelter diperlukan barang modal yang kebanyakan dari barang tersebut berasal dari luar negeri. Karena barang yang dibutuhkan harus diimpor, ini lah yang menyebabkan agak tersendatnya pembangunan smelter.
"Ya bayangin saja memang ada equipment yang dibikin dalam negeri, tidak ada kan? Adanya impor. Ya mati dia (pembangunan smelter)" kata Syahril dalam sebuah diskusi di Warunkomando, Jakarta, Senin (31/8/2015).
Karena banyak barang yang diimpor, Syahrir mengungkapkan biaya pembangunan smelter jadi membludak apalagi dengan melemahnya rupiah yang sempat mencapai Rp14.000 per USD.
"Anggarannya naik banget, saya nggak tau persis. Tapi ada kesulitan mereka membangun smelter atas pelemahan rupiah," pungkas dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id