"Hal lain yang menjadi alasan pentingnya kampanye 'Ayo Menabung'," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (31/10/2016).
Dibandingkan negara tetangga, tentu angka ini terbilang kecil. Bandingkan saja dengan Singapura yang telah mencapai sebesar 49 persen, Filipina sebesar 46 persen, serta Tiongkok sebesar 49 persen.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, rendahnya budaya menabung saat ini ditunjukkan dengan menurunnya keinginan untuk menabung atau Marginal Propensity to Save (MPS). Padahal di sisi lain, GDP per kapita Indonesia mengalami peningkatan.
"Hal ini juga dipengaruhi dengan tingkat akses ke lembaga keuangan formal yang menurut Data Bank Dunia 2014 hanya besar 36,1 persen atau lebih rendah dibanding dengan negara ASEAN lain seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura," jelas dia.
Dalam rangka kampanye "Ayo Menabung" selama Oktober 2016, OJK bersama-sama industri jasa keuangan menyelenggarakan rangkaian kegiatan inklusi keuangan dengan semboyan, Inklusi Keuangan untuk Semua.
(AHL)