Bank Danamon. MI/ROMMY PUJIANTO (FOTOJURNALIS).
Bank Danamon. MI/ROMMY PUJIANTO (FOTOJURNALIS).

Laba Danamon Berada di Posisi Rp2,5 Triliun di Kuartal III

Dian Ihsan Siregar • 25 Oktober 2016 19:53
medcom.id, Jakarta: PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 33 persen dari posisi laba di kuartal III 2015 sebesar Rp1,8 triliun dengan menjadi Rp2,5 triliun di kuartal III-2016.
 
"Kami juga mengelola biaya operasional dan biaya kredit (cost of credit) lebih baik ketimbang tahun lalu," ungkap Chief Financial Officer dan Direktur Danamon, Vera Eve Lim dalam siaran persnya, Selasa (25/10/2016).
 
Selain itu, Danamon juga membukukan pertumbuhan pendapatan nonbunga atau fee-based income (FBI) sebesar sembilan persen menjadi Rp3,1 triliun. Raihan itu sebagai kontributor laba bersih dalam sembilan bulan pertama 2016.

Pertumbuhan fee income ini didukung oleh kontribusi fee income Adira Insurance yang tumbuh dua persen menjadi Rp656 miliar, cash management yang tumbuh 14 persen menjadi Rp244 miliar, serta bancassurance yang tumbuh 19 persen menjadi Rp203 miliar.
 
"Pertumbuhan pada fee-based income merupakan hasil dari meningkatnya upaya Danamon dalam menghadirkan nilai tambah pada produk dan layanannya," jelas Vera Eve Lim.
 
Adapun, porsi kredit Danamon turun sembilan persen menjadi Rp121,6 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2016 dari Rp133,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Angka kredit Danamon dihasilkan dari berbagai sektor.
 
Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tumbuh 6 persen menjadi Rp23,8 triliun dari Rp22,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
 
Sementara itu, portofolio kredit Wholesale Banking, yang terdiri dari kredit segmen komersial dan korporat serta marketable securities terkait trade finance, berada pada tingkat yang sama dibandingkan tahun lalu.
 
Kredit usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) tercatat sebesar Rp11,4 triliun atau turun 29 persen dari tahun lalu. Adira Finance membukukan penurunan pembiayaan sebesar 8 persen (yoy) menjadi Rp43,8 triliun di akhir September 2016.  
 
Tingkat rasio kredit bermasalah (Gross non-performing loans) Danamon tercatat pada 3,5 persen, kenaikan 50 bps dari tahun lalu, tapi masih di bawah batas yang ditentukan regulator.
 
"Bank memperkirakan kualitas aset akan membaik tahun depan. Biaya kredit (Cost of credit) telah turun 4 persen dari Rp 3,5 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2015 menjadi Rp 3,4 triliun pada periode yang sama tahun ini," papar Vera.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan