Pada kesempatan ini, BNI telah mencatat jumlah dana tebusan dan dana repatriasi yang disetorkan oleh para wajib pajak yang ingin memanfaatkan pengampunan pajak tersebut dalam jumlah yang cukup signifikan. Acara Farewell Amnesty Pajak tersebut digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Hadir pada kesempatan tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN RI Rini M Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, jajaran menteri Kabinet Kerja lainnya, dan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi.
Hingga 27 Februari 2017 lalu, BNI telah menerima total dana tebusan berkisar Rp9 triliun melalui lebih dari 120 ribu Surat Setoran Pajak (SSP) untuk transaksi pembayaran uang tebusan dari wajib pajak dalam rangka mendapatkan pengampunan pajak.
BNI juga telah menghimpun dana repatriasi sebesar Rp11,23 triliun melalui lebih dari 300 transaksi pembukaan rekening khusus atas pengalihan dana repatriasi dari luar wilayah NKRI untuk diinvestasikan ke dalam wilayah NKRI.
Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, BNI mendukung sepenuhnya program amnesti pajak ini dan akan terus mengawalnya hingga nanti berakhir pada 31 Maret 2017. Selama program tersebut berjalan, BNI senantiasa melakukan edukasi kepada masyarakat.
"Khususnya nasabah, untuk berpartisipasi aktif dalam program amnesti pajak," ujar Kiryanto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
Dana repatriasi yang masuk melalui BNI kemudian diinvestasikan melalui beragam produk keuangan, baik di BNI maupun perusahaan anak BNI. Dana repatriasi tersebut ditanamkan ke dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito. Peserta amnesti pajak juga menanamkan dananya pada produk BNI Taplus Bisnis yang merupakan produk simpanan khusus bagi pelaku usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News