"Kami mendorong wiraswasta Muslim yang masih muda dan bersemangat bisnis. Tetapi masalahnya mereka susah di modal awal. Ide yang saya munculkan adalah modal awal startup dari hasil manajemen wakaf," kata Bambang dalam konferensi pers Seminar Internasional Keuangan Syariah ke-2 (2nd Annual Islamic Finance Conference/AIFC) di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis 24 Agustus 2017.
Sebagaimana diketahui, Indonesia mempunyai total area tanah wakaf mencapai 4,3 miliar meter persegi dan akumulasi dari wakaf tunai mencapai Rp22 miliar.
Bambang mengatakan agar produktif dan bernilai tambah maka tanah wakaf sebaiknya dipakai untuk universitas, rumah sakit, pertokoan, hotel dan lainnya, menurut manajemen wakaf oleh Islamic Development Bank (IDB).
"Supaya wakaf produktif dan memberikan surplus. Pemakaiannya juga harus halal-based," ucap dia.
Selain itu, penambangan jumlah pebisnis Muslim yang memperoleh pendanaan dari manajemen wakaf juga dinilainya mampu meningkatkan bisnis perbankan syariah.
"Kalau pengusaha Muslim baru lebih banyak, secara alamiah mereka akan ke bank syariah sehingga nantinya ideal karena mendanai bisnis yang sejalan dengan keuangan syariah," tutur Bambang.
Dengan peningkatan permintaan dalam sektor keuangan syariah, maka perbankan syariah tidak kemudian memberikan pinjaman ke sektor yang biasa didanai bank konvensional.
"Kami ingin bank-bank syariah didorong oleh pebisnis Muslim sebagai nasabah utama bank syariah ke depan," pungkas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News