Ilustrasi. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Produksi Urea & Amonia, Kaltim-5 Jadi Magnet Pengembangan Industri

Husen Miftahudin • 13 Juni 2015 10:10
medcom.id, Bontang: Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengungkapkan, pabrik baru Kaltim-5 yang dibangun oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) diyakini mampu menarik investasi dan mempercepat pengembangan industri di kawasan Indonesia timur. Kaltim-5 yang memproduksi urea dan amonia ini strategis, mengingat sumber daya alam yang tersedia di Kalimantan Timur.
 
"Lokasi pabrik ini dekat dengan penghasil gas bumi dan tentunya akan menjadi magnet bagi pengembangan industri dan investasi terutama petrokimia di Indonesia timur," kata Saleh saat mengunjungi pabrik Kaltim-5 seperti dalam keterangan tertulisnya, Bontang, Sabtu (13/6/2015).
 
Aktivitas produksi Kaltim-5 yang berlokasi di Kaltim Industrial Estate, Bontang ini telah dimulai sejak Januari 2015. Investasinya sebesar USD683, 05 juta yang terdiri dari Rp1,85 triliun dan USD474,5 juta. Sedangkan kapasitas produksi sebesar 850 ribu ton amonia dan 1,15 juta ton urea per tahun dengan kebutuhan energi gas bumi sebanyak 80 MMSCFD.

"Targetnya, pabrik ini menjadi penghasil amonia dan urea terbesar di Asia Pasifik. Saat ini, Kaltim-5 memasuki fase demonstration test dan performance test. Jika lancar, uji coba diagendakan 22-26 Juni sedangkan performance test 27 Juni-11 Juli 2015," ujar Saleh.
 
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Kaltim, Aas Asikin Idat mengungkapkan, di luar pabrik Kaltim, kini perseroan telah memiliki lima pabrik dengan kapasitas total untuk amonia 2,51 juta ton dan urea 2,98 juta ton per tahun.
 
Maka jika Kaltim-5 telah beroperasi penuh, total kapasitas produksi urea akan meningkat menjadi 3,4 juta ton per tahun atau meningkat sekitar 15 persen. Dari kapasitas produksi Urea tersebut, Pupuk Kaltim akan memberikan sumbangan untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri sekitar 40 persen dari kapasitas produksi pupuk urea nasional yang mencapai 8,5 juta ton.
 
Pabrik Pupuk Kaltim lainnya merupakan boiler batu bara, pengantongan dan pergudangan. Perusahaan juga memroduksi dua jenis pupuk yaitu NPK Fuse berkapasitas 200 ribu ton dan NPK Blending dengan kapasitas 150 ribu ton setiap tahun.
 
"Kami juga akan membangun pabrik NPK Cluster bekerja sama dengan Jordan Phospate Mines Co dengan kapasitas produksi 2 x 500 ribu ton per tahun," pungkas Aas.
 
Sebagai informasi, PKT merupakan anak perusahaan pelat merah, PT Pupuk Indonesia (Persero) dan memroduksi urea, amonia, pupuk NPK dan organik. Selain menyasar pasar pertanian sektor pangan (pupuk bersubsidi), juga sektor perkebunan, industri dan ekspor.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan