"Sekaligus untuk mempromosikan destinasi pariwisata di daerah Sulawesi Tengah ke dunia internasional. Dan tujuan yang lebih penting adalah mengukuhkan kembali kejayaan Indonesia sebagai bangsa bahari yang hidup di Negara Kepulauan," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Menteri yang membahas persiapan penyelenggaraan Sail Tomini 2015, di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Rakor yang dihadiri oleh Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menko Polhukam Tedjo Eddy, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya, dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, kali ini membahas berbagai hal terkait persiapan penyelenggaraan Sail Tomini 2015. Di antaranya tentang pembahasan logo, tema, dan jadwal penyelenggaraan.
Dalam arahannya, Menko PMK berpesan agar agenda kegiatan penyelenggaraan Sail Tomini 2015 tidak berubah-ubah sebab hal tersebut berkaitan dengan arah angin yang berhembus di kawasan tersebut. "Maka dari itu acara puncak Sail Tomini untuk saat ini tidak perlu ada perubahan, tetap 19 September," ungkap Puan.
Berkaitan dengan logo yang nanti akan digunakan, menurut Menko PMK, harus menonjolkan kekhasan kawasan tersebut. "Kalau untuk Sail Tomini saya kira yang lebih pas adalah dengan menggunakan logo perahu Phinisi dengan layar yang warna-warni," terang Puan.
Pemilihan logo tersebut, lanjut Menko PMK tentunya tidak asal pilih. Sebab perahu phinisi merupakan perahu tradisional Sulawesi yang telah diakui dunia sebagai salah satu warisan budaya milik Indonesia. Program ini telah diselenggarakan sebanyak enam kali berturut-turut setiap tahun sejak 2009. Dimulai dari Sail Bunaken, Sail Banda, Sail Wakatobi, Sail Belitong, Sail Morotai, Sail Komodo, dan Sail Raja Ampat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News