"Kerusakan tidak lebih dari Rp100 juta, cuma dua kaca yang pecah," ujar Direktur Utama AP II, Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta, Minggu (22/2/2015). Ganti rugi tersebut menurutnya akan dikaji kembali sesuai perjanjian penerbangan, apakah akan masuk kewajiban maskapai atau operator.
Jika memang itu menjadi kewajiban maskapai maka Lion Air berkewajiban membayar. Jika bukan, maka PT AP II akan memakai dana asuransi.
Secara rinci Budi menjelaskan tindakan-tindakan anarkis penumpang yang merusak fasilitas terminal. Mulai dari memecahkan kaca di area terminal 1 dan 3, perusakan komputer check in di terminal 1, penutupan pintu masuk check in counter ke arah meeting point di terminal 3, dan pemblokiran curbside di terminal 1B.
Dampak tindakan tersebut juga meluas hingga mengganggu kegiatan maskapai lain seperti Sriwijaya Air di terminal 1B dan AirAsia di terminal 3. Calon penumpang Lion Air telah memblokir jalur operasional pelayanan penumpang (area security check point 2 dan boarding gate) dan tertutupnya akses di terminal 3 sehingga penerbangan dua maskapai itu harus pindah ke terminal 2.
"Sirkulasi seperti ini menurut pengamatan kami karena tidak ada petugas yang menjelaskan situasi, tidak ada satupun di counter check in terminal, penumpang jadi tidak dapat kepastian," tukasnya. Hal tersebut sudah tentu memicu kemarahan calon penumpang yang sudah lelah menunggu.
Ancaman lain juga sampai pembakaran dan pemblokiran atau penguasaan landasan pacu dan apron. Kondisi beberapa penumpang juga ada yang sakit dan pingsan karena menunggu lama tanpa diberi kepastian.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama Bandar Udara Soekarno Hatta, M Basuki Mardianto, menyebutkan kondisi saat itu sudah masuk kondisi kuning atau sedikit banyak ada tindakan anarkis. Dengan begitu pihak bandara bisa meminta bantuan polisi untuk menangani kondisi tersebut.
"Dalam keadaan darurat memang ada Standard Operational Procedure (SOP), kalau kondisi normal itu hijau, kalau kemarin kuning, kalau gawat minta bantuan Tentara Nasional Indonesia (TNI)," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id