Penaikan harga elpiji untuk menekan kerugian Pertamina--MI/Immanuel Antonius
Penaikan harga elpiji untuk menekan kerugian Pertamina--MI/Immanuel Antonius

Penaikan Harga Elpiji Minimalkan Kerugian Pertamina

Wibowo • 10 September 2014 12:45
medcom.id, Jakarta: Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, Pertamina mengalami kerugian sebesar Rp6 triliun setiap tahun untuk penjualan elpiji 12 kilogram (kg). Saat ini harga jual gas Rp12 ribu per kg. Sementara Pertamina hanya membebankan biaya senilai Rp6 ribu kg.
 
Menurutnya, elpiji 12 kg merupakan produk non subsidi. Sehingga pemerintah sepakat untuk menyesuaikan harga.
 
Susilo mengharapkan harga jual elpiji 12 kg sesuai nilai ekonomi pada 2016. Seiring peningkatan daya beli masyarakat.

"Konsumen elpiji 12 kg adalah masyarakat menengah ke atas," katanya usai menghadiri seminar mewujudkan kedaulatan energi nasional bertajuk Evaluasi Kritis Tren Produksi Migas Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (10/9/2014).
 
Konsumsi elpiji 12 kg, katanya, hanya 20% dari total kebutuhan yang mencapai 5 juta ton per tahun. Sementara produksi dalam negeri 1,3 juta ton. Untuk itu, kegiatan impor harus dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan.
 
Sebelumnya, Pertamina (Persero) menetapkan penaikan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kg menyusul tingginya harga LPG di pasar internasional. Serta turunnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan beban kerugian perusahaan akan semakin tinggi. Penyesuaian harga diputuskan sebesar Rp1.500 per kg (nett Pertamina) terhitung sejak 10 September 2014 pukul 00.00 waktu setempat.
 
Kebijakan korporasi ini ditetapkan setelah mendengarkan masukan pemerintah dalam rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian tanggal 8 September 2014, sehingga Pertamina dapat menyesuaikan harga sesuai dengan Permen ESDM No.26 tahun 2009 tentang Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG).
 
Penyesuaian ini merupakan pelaksanaan Roadmap Penyesuaian Harga Elpiji 12 kg secara berkala sesuai hasil Rapat konsultasi Pemerintah dengan BPK RI pada tanggal 6 Januari 2014.
 
Dengan kenaikan ini, harga jual rata-rata elpiji 12 kg nett dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kg dari sebelumnya Rp 6.069 per kg. Apabila ditambahkan dengan komponen biaya lainnya, seperti transport, filing fee, margin agen dan PPN, maka harga jual di agen menjadi Rp 9.519 per kg atau Rp 114.300 per tabung dari sebelumnya Rp 7.731 per kg atau Rp 92.800 per tabung.
 
Apabila dibandingkan dengan harga keekonomian LPG, harga jual tersebut masih jauh di bawah keekonomiannya. Berdasarkan rata-rata CP Aramco y-o-y Juni 2014 sebesar US$891,78 per metric ton dan kurs Rp11.453 per US$, ditambah komponen biaya seperti di atas maka harga keekonomian elpiji 12 kg saat ini seharusnya Rp15.110 per kg atau Rp181.400 per tabung.
 
Dengan penyesuaian ini diharapkan dapat menekan kerugian bisnis elpiji 12 kg pada tahun 2014 sebesar Rp452 miliar sehingga menjadi Rp5,7 triliun dari prognosa semula Rp6,1 triliun dengan proyeksi tingkat konsumsi elpiji 12 kg mencapai 907 ribu metric ton.
 
Kerugian ini masih melebihi proyeksi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2014 sebesar Rp5,4 triliun yang dipatok pada asumsi CP Aramco sebesar US$833 per metrik ton dan kurs Rp10.500 per US$.
 
Untuk itu, Pertamina juga telah menyampaikan kembali Roadmap Penyesuaian Harga Elpiji 12 kg secara berkala dalam rapat koordinasi dengan pemerintah, dimana penyesuaian tersebut dapat dilakukan secara otomotis setiap enam bulan hingga mencapai harga keekonomian di tahun 2016.
 
Pertamina memastikan ketersediaan suplai elpiji di masyarakat baik ukuran 12 kg maupun 3 kg. Antara lain dengan meningkatkan stok LPG, dimana status hari ini dalam kondisi aman di atas 16 hari. Pertamina juga melakukan optimalisasi jalur distribusi elpiji melalui SPBU dan juga gerai modern.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan