Hal tersebut sebagai dampak dari keadaan darurat yang sedang berlangsung, yaitu kebakaran hutan di negeri Kanguru tersebut.
"Calon penumpang Malindo Air yang sudah mempunyai tiket dari dan menuju Australia serta telah melakukan pembayaran tiket pada atau sebelum 7 Januari 2020 dengan periode bepergian dari dan menuju Australia antara 7 Januari sampai 31 Januari 2020, memiliki pilihan dapat mengubah tanggal keberangkatan (reschedule)," ujar Director, PR & Government Affairs Malindo Air Raja Sa’adi Bin Raja Amrin melalui keterangan resminya, Kamis, 9 Januari 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Adapun tujuan penerbangan ke Australia yang dimaksud mencakup Sydney (Bandar Udara Internasional Sydney, Mascot, New South Wales), Perth (Bandar Udara Internasional Perth di sebelah selatan Guildford, Australia Barat), Melbourne (Bandar Udara Internasional Melbourne), Adelaide (Bandar Udara Internasional Adelaide, Australia Selatan), dan Brisbane (Bandar Udara Internasional Brisbane, Queensland).
Adapun untuk reschedule, terdapat ketentuan yakni perubahan berlaku pada tujuan yang sama pada pemesanan asli/pertama atau sesuai kota keberangkatan awal. Selain itu, Raja menambahkan ketersediaan kursi terbatas.
"Penumpang juga tidak dikenakan biaya perubahan dan jika terdapat selisih atau perbedaan tarif akan dihapuskan," imbuhnya.
Raja menekankan, semua perubahan harus dilakukan sebelum tanggal keberangkatan yang tertera pada tiket pertama. Semua perincian tiket yang dibeli pertama harus ditunjukkan/dilampirkan pada tiket baru termasuk di dalamnya tarif dasar dan penghitungan tarif.
Sebagai tambahan, seluruh penumpang dapat mengikuti perkembangan cuaca terkini di semua negara bagian Australia, termasuk peringatan kebakaran melalui laman resmi Australia Bureau of Meteorology https://www.bom.gov.au/.
(AHL)