"Sebelum meluncurkan DBS, kita sudah melakukan banyak tes untuk memastikan platform kita sangat aman," ujar Executive Director Head of Group Startegic Marketing and Communications Bank DBS Indonesia Mona Monika, di Resto Lucy In The Sky, Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018.
Ia menambahkan pernyataan tersebut diperkuat dengan penghargaan yang didapat oleh DBS sebagai bank teraman di Asia. Selain itu faktor keamanan menjadi fokus utama Bank DBS. "Secara regional kita sudah delapan tahun berturut-turut dapat award the safest bank in Asia," tambahnya.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) meminta kepada perbankan untuk meningkatkan edukasi kepada nasabahnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya kejahatan skimming seperti yang belakangan ini terjadi di sejumlah daerah.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko mengatakan salah satu yang perlu diedukasi kepada nasabah adalah penggunaan PIN yang tidak mudah ditebak. Dengan begitu pelaku kejahatan akan kesulitan dalam menyalahgunakan data yang didapat dari skimming.
Tak hanya itu, BI juga akan memperketat keamanan dalam transaksi online yang sering dilakukan melalui e-commerce. Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya fraud sehingga ke depannya kepercayaan untuk transaksi di e-commerce tetap terjaga.
"Enggak hanya banknya, enggak hanya nasabahnya, enggak hanya mesin ATM-nya, tapi juga untuk transaksi online itu juga harus ada fitur keamanan. Contohnya, kalau kita beli barang di e-commerce, kalau e-commerce-nya bagus pasti dia kirim OTP ke kita tapi ada juga kan yang enggak kirim OTP," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News