"Ada beberapa konsep yang akan kita lakukan di mudik lebaran kali ini, kita tahu kalau misalnya bicara mengenai yang paling favorit itu menggunakan darat, kereta api, dan udara," kata dia ditemui di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin, 19 Maret 2018.
Untuk angkutan udara, Kemenhub akan mengoperasikan bandara-bandara kecil selama 24 jam. Tujuannya agar arus lalu lintas udara maupun kembalinya pesawat ke Jakarta bisa lebih cepat demi meningkatkan produktivitas maskapainya.
Sedangkan untuk kereta api, Kemenhub telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menambah rangkaian kereta. Setidaknya akan ada tambahan empat sampai lima persen kapasitas sehingga bisa mengakomodir para pemudik lebih nyaman menggunakan kereta api.
"Tapi KAI memang biasanya full, jadi sisanya harus kita cari dengan dua sarana yaitu darat dan kedua dengan laut. Dari pengamatan kita yang terjadi suatu lonjakan, sehingga dibutuhkan persiapan yang lebih itu pergerakan dari Jakarta ke Jawa Tengah dan Jawa Timur," jelas dia.
Demi menjaga keselamatan di jalan saat mudik, Kemenhub telah membuka layanam mudik bersama. Pilihannya, para pemudik yang sebelumnya menggunakan motor bisa beralih menggunakan kereta api atau melalui jalur laut dengan kapal.
"Artinya, memang mudik kali ini kita inginkan saudara yang menggunakan motor jangan menggunakan motor, kita ingin kecelakaan itu lebih turun dibandingkan tahun lalu. Jadi kita mengharapkan adanya lalu lintas tambah baik, kecelakaan tambah turun dan waktu tempuh pulang menjadi lebih pendek," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id