Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. (FOTO: Medcom.id)
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. (FOTO: Medcom.id)

Bank Wakaf Diprediksi Angkat Ekonomi 3 Juta Masyarakat Kecil

Nia Deviyana • 13 Mei 2019 12:40
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memproyeksikan pemanfaatan bank wakaf mikro untuk mengangkat taraf hidup masyarakat kecil produktif namun kesulitan mendapatkan akses pembiayaan.
 
Dia mencontohkan jika setiap satu bank wakaf mikro dapat memberikan pembiayaan kepada maksimum 3.000 nasabah, maka kehadiran 1.000 bank wakaf mikro dapat me,bantu tiga juta masyarakat.
 
"Bank wakaf mikro ini dapat berpotensi mengangkat taraf hidup masyarakat yang selama ini tidak bisa mengakses permodalan karena tidak punya agunan atau NPWP. Misalnya tukang bakso atau buruh rumahan. Kalau ke lembaga keuangan formal kan pasti ditolak," ujar Wimboh usai mengisi Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat, Senin, 13 Mei 2019.
Skema pembiayaan melalui Bank Wakaf Mikro adalah pembiayaan tanpa bunga karena hanya dikenakan biaya administrasi tiga persen per tahun dan mudah karena dokumen administrasi hanya berupa Kartu Tanda Penduduk atau Kartu Keluarga. Selain itu, dalam skema pembiayaan Bank Wakaf Mikro juga disediakan pelatihan dan pendampingan.
 
Wimboh menuturkan untuk mengembangkan satu bank wakaf mikro dibutuhkan dana sebesar Rp8 miliar yang dananya dihimpun dari para donatur yang menyedekahkan uangnya ke Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznaz).
 
"Bank wakaf mikro diharapkan dapat memberikan pembiayaan Rp1 juta sampai dengan Rp3 juta tanpa bunga, tanpa jaminan, dan dengan pendampingan kepada nasabahnya agar usaha yang dirintis berjalan lancar," imbuhnya.
 
Hingga Mei 2019 tercatat ada 53 Bank Wakaf Mikro dibentuk, di mana tujuh di antaranya masih dalam proses. Adapun hingga 2019, OJK menargetkan 100 Bank Wakaf Mikro dengan pembiayaan outstanding sebesar Rp8,45 miliar kepada 10.003 nasabah.
 
Potensi Wakaf sebagai Investasi
 
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembagan BEI Hasan Fawzi mengatakan wakaf menjadi instrumen investasi syariah yang memiliki potensi cukup besar. Saat ini, kata dia, pasar modal syariah sedang mengembangkan wakaf saham.
 
"Wakaf saham lebih punya fleksibilitas di mana pengelolaan aset saham bisa dilakukan dengan menunjuk manajer investasi syariah. Dari dana kelola itu bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Beda dengan wakaf fisik, harus melewati proses panjang sebelum bisa bermanfaat," papar Hasan.
 
Hasan menuturkan pihak BEI terus mendorong Anggota Bursa untuk meluncurkan wakaf saham.
 
"Dari 13 Anggota Bursa (AB) yang punya Sistem Online Trading Syariah (SOTS), sudah ada enam yang siap meluncurkan. Kita harapkan seluruhnya bisa meluncurkan wakaf saham tahun ini," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(AHL)



LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif