Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto mengatakan untuk mewujudkan itu, ada banyak tantangan yang harus dilalui.
"Salah satunya terkait kenyamanan berkendara oleh para pengguna," kata dia di Kementrian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 6 November 2018.
Kendala lain, tambah Airlangga, ada pada infrastruktur pengisian energi listrik, rantai pasok dalam negeri, adopsi teknologi dan regulasi, termasuk dukungan kebijakan fiskal agar kendaraan listrik dapat dimanfaatkan masyarakat tanpa harus dibebani biaya tambahan yang tinggi.
Airlangga mengatakan beberapa upaya akan dilakukan untuk mendorong pengembangan LCEV, termasuk pemberian tax holiday dan tax allowance bagi investasi baru.
"Upaya lain, pemberian insentif income tax deduction sampai 300 persen untuk industri yang melakukan aktivitas research and development (R&D), serta harmonisasi tarif pajak kendaraan bermotor," tambahnya.
Pemerintah juga menggandeng produsen otomotif dan perguruan tinggi untuk melakukan riset bersama dan sosialisasi penggunaan kendaraan listrik. Termasuk menyelenggarakan studi yang hasilnya bisa memberikan gambaran permasalahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id