Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno Foto MTVN/Husen Miftahudin.
Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno Foto MTVN/Husen Miftahudin.

APPI Catat Total Aset Minus 0,06% di Juli 2016

Angga Bratadharma • 29 September 2016 16:53
medcom.id, Jakarta: Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatat total aset sampai dengan Juli 2016 mengalami pertumbuhan negatif yakni minus 0,06 persen secara year on year (yoy). Namun, secercah harapan datang di lini usaha alat berat yang mulai terlihat mengalami penguatan.
 
"Perkembangan industri perusahaan pembiayaan di Juni untuk aset masih minus. Sejak 2012, asal muasal harga batu bara turun itu merupakan awal (melambatnya) kita," kata Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno, di Hotel Intercontinental, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
 
Ia menyesalkan pelemahan harga batu bara karena memberi tekanan terhadap laju bisnis perusahaan pembiayaan, utamanya di segmen bisnis alat berat. Dirinya berharap agar batu bara mulai mengalami perbaikan dan mampu mengangkat kembali pertumbuhan bisnis di masa mendatang.

"Kita merasakan krisis untuk batu bara kita. Kami kira paling dua tahun. Tapi ternyata berkelanjutan sampai sekarang ini. Baru sekarang saja naiknya batu bara," tutur Suwandi.
 
Suwandi tidak menampik permintaan batu bara mulai mengalami perbaikan sekarang ini. Bahkan, harganya secara indeks sudah berada di level USD70. Adanya perbaikan ini diharapkan bisa terus terjadi dan di sisi lain para pelaku usaha di perusahaan pembiayaan bisa mengakomodasi kebutuhan dimaksud.
 
"Aset kita memang masih minus. Tapi, receivable financing tumbuh positif yakni di angka 0,36 persen. Batu bara mulai naik dan naiknya cukup luar biasa secara indeks," jelas dia. 
 
Lebih lanjut, Suwandi memperkirakan pertumbuhan perusahaan pembiayaan belum akan maksimal di 2016 ini. Semua segmen bisa dikatakan belum bisa tumbuh tinggi seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Bisa dikatakan tahun ini akan tumbuh tipis.
 
"Mudah-mudahan dengan kenaikan harga batu bara akan terjadi kenaikan pertumbuhan bisnis di 2017. Memang sekarang ini alat berat turun, tapi diharapkan bisa diangkat dengan batu bara. Sekarang ini factoring juga naik dan sudah ada pelebaran kegiatan usaha di modal kerja," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan